TEMPO.CO, Palu - Tenggat pencarian korban gempa Palu, Sulawesi Tengah, diperpanjang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan proses evakuasi akan berlangsung sampai hari ini, Jumat, 12 Oktober 2018.
Baca: PM Singapura Ucapkan Belasungkawa atas Gempa Palu - Donggala
“Ada masyarakat yang meminta evakuasi masih dilakukan. Maka, diperpanjang sehari,” ujar Sutopo di kantor BNPB Jakarta kemarin, 11 Oktober 2018, seperti dikutip Antara.
Sebelumnya, proses pencarian korban hilang dan tertimpa reruntuhan bangunan di wilayah Palu, Sigi, Donggala, dan kawasan lainnya telah berlangsung 14 hari. Sedianya, pencarian korban berakhir pada Rabu kemarin.
Selain pencarian korban, masa tanggap darurat juga diperpanjang 14 hari sampai 26 Oktober nanti. Pemerintah mempertimbangkan kondisi para pengungsi yang masih belum siap beraktivitas seperti hari-hari normal.
Baca: TNI Bantah Ada Penolakan Relawan Asing untuk Korban Gempa Palu
Kepala Penerangan Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Sulawesi Tengah Kol Inf Teguh Puji Raharjo mengatakan, dalam dua pekan selama masa tanggap darurat ini, pemerintah dan tim gabungan akan mendata titik lokasi pembangunan hunian sementara atau huntara yang cocok untuk para pengungsi supaya mereka dapat beraktivitas normal. Pencarian lokasi mempertimbangkan keamanan sehingga harus melibatkan ahli geologi untuk menanganinya.
Pemerintah, kata Teguh, berjanji akan menentukan titik huntara secepatnya sehingga dua pekan ini mereka sudah dapat membangun huntara tersebut. “Desainnya seperti apa, ini masih kami koordinasikan,” kata Teguh kepada Tempo di Palu, Kamis, 11 Oktober.
Dalam waktu 1-2 hari ini, pemerintah dan tim gabungan bakal lebih dulu mengadakan survei kondisi rumah korban yang rusak. Melalui survei, pemerintah akan mendapatkan data pasti jumlah rumah yang akan dibangun kemudian.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | ANTARA