Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Fatimatuzzarah, Dokter Muda Relawan Gempa Palu

image-gnews
Aktivitas relawan dokter muda, dokter kebun dari PT Mamuang, Pasangkayu, Sulawesi Tengah, Fatimatuzzarah, 27 tahun, di Posko Garuda, Palu, Sulawesi Tengah. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Aktivitas relawan dokter muda, dokter kebun dari PT Mamuang, Pasangkayu, Sulawesi Tengah, Fatimatuzzarah, 27 tahun, di Posko Garuda, Palu, Sulawesi Tengah. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fatimatuzzarah tak pernah menyangka masa-masa awalnya bekerja di Sulawesi Tengah, bakal dihadapkan pada bencana besar gempa dan tsunami Palu.

Baca juga:  Pencarian Korban Gempa Palu Diperpanjang Sampai Hari Ini

Dokter berusia 27 tahun itu mendapat penugasan di PT Mamuang, Pasangkayu, Sulawesi Tengah dan baru menjejakkan kakinya lima hari di Palu saat gempa mengguncang dan tsunami menghumbalang pesisir kota itu.

"SK saya untuk berangkat ke Palu baru keluar September lalu," kata Fatimah kepada Tempo, Rabu sore, 10 Oktober 2018. Ia mulai resmi bekerja di klinik perusahaan itu pada 24 September sebagai dokter di wilayah Pasangkayu. Perempuan asal Kalimantan Selatan ini ditunjuk menangani kesehatan para pegawai perkebunan.

Saat gempa terjadi, ia baru masa orientasi mengenal Palu. Dia pun tak memiliki gambaran tentang kewilayahan Palu. Bahkan, tak terpikir bahwa gempa bakal diikuti tsunami.

Bencana gempa menjadi memoar penting untuk menandai masa-masa awalnya mengemban bakti di Pulau Celebes. Musababnya, Fatimah, panggilan akrab dokter muda itu, memutuskan bergabung dengan relawan yang dikoordinasi grup kantornya untuk turun ke daerah terdampak bencana yang lebih parah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia bergabung dengan relawan di Posko Garuda, Jalan Garuda, Palu, guna menangani pengungsi yang butuh bantuan medis. "Masa-masa awal berat sekali," katanya. Listrik saat itu belum lancar menyala. Sinyal telepon seluler pun hilang-timbul. Ia tak bisa mengabari suaminya yang tinggal terpisah di Kalimantan Selatan. Padahal, Fatimah adalah pengantin baru.

Baca juga: JK Akan Tinjau Penanganan Bencana Gempa Palu bersama Sekjen PBB

Tak cuma itu, pengungsi yang traumatik membikin Fatimah harus sabar. Ia pun mengenang ada seorang pengungsi gempa dan tsunami Palu datang menceritakan anaknya yang tergulung tsunami. Sedangkan istri sang pasien itu mengalami guncangan kejiwaan. "Saat itu saya berikan pengertian kepada pengungsi untuk mengajak istrinya ngobrol," kata dia.

Meski sempat takut, ia merasa menjadi relawan adalah panggilan jiwa. Saat Palu berduka, ia tahu tak lama lagi wilayah ini akan bangkit bila ada kesadaran manusia untuk saling membantu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Jadi Awas, Ada Potensi Erupsi Lebih Besar

1 hari lalu

Gunung Lewotobi Laki-Laki saat erupsi. (ANTARA/HO-PVMBG)
Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Jadi Awas, Ada Potensi Erupsi Lebih Besar

Badan Geologi menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV atau Awas mulai tengah malam tadi. Ada potensi erupsi lebih besar kali ini.


Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

1 hari lalu

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

Gempa darat itu menggoyang tiga wilayah kecamatan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.


PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

2 hari lalu

Gunung Lamongan, Jawa Timur. TEMPO/Subekti
PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

Erupsi Gunung Lamongan terakhir terjadi pada Februari 1898 yang menghasilkan bukit baru (Gunung Anyar). Lalu, apa bahaya dari yang terjadi Jumat lalu?


Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

3 hari lalu

BMKG mencatat gempa magnitudo 5,1 di wilayah Bonggo, Kabupaten Sarmi, Papua pada Jumat malam, 1 November 2024 (Dok. BMKG)
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

Hingga pukul 16.48 WIB, Jumat sore, 1 November 2024, BMKG pastikan tak ada aktivitas gempa susulan.


Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

3 hari lalu

Konsep bangunan tahan gempa Eco-Quake buatan mahasiswa ITS (Dok. ITS News)
Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

Inovasi yang memakai semen ramah lingkungan ini memenangkan juara 3 Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2024 di Universitas Warmadewa.


Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

5 hari lalu

Perekaman suara bumi di Cisewu,  Kabupaten Garut, pada 12 Oktober 2024. (Dok. Tim)
Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

Guru besar geofisika Unpad Yudi Rosandi merekam getaran pada permukaan bumi di sejumlah tempat yang kemudian diolah dengan AI.


Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

5 hari lalu

Peta pusat gempa Pangandaran. Foto : BMKG
Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

BMKG mencatat gempa tektonik telah terjadi dengan Magnitudo 4,3 tepatnya pada Rabu malam, 30 Oktober 2024, pukul 23.32 WIB.


Gempa Tasikmalaya-Garut dan 5 Gempa Lainnya yang Dicatat BMKG Kemarin

7 hari lalu

Ilustrasi gempa. abcnews.com
Gempa Tasikmalaya-Garut dan 5 Gempa Lainnya yang Dicatat BMKG Kemarin

BMKG mencatat gempa tektonik menggoyang lemah Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat, pada Senin malam 28 Oktober 2024.


Gempa M4,8 Guncang Teluk Wondama Tengah Malam, BMKG Pastikan Tak Berisiko Tsunami

11 hari lalu

Gempa M4,8 Guncang Teluk Wondama Papua Barat (Dok. BMKG)
Gempa M4,8 Guncang Teluk Wondama Tengah Malam, BMKG Pastikan Tak Berisiko Tsunami

Gempa tersebut berpusat di laut pada jarak 62 kilometer di arah barat laut Teluk Wondama.


Info Gempa Terkini BMKG: Banyuwangi dan Sumbawa Bergetar, Juga Tanggamus

12 hari lalu

Peta pusat gempa Banyuwangi pada 23 Oktober 2024. BMKG
Info Gempa Terkini BMKG: Banyuwangi dan Sumbawa Bergetar, Juga Tanggamus

Rangkaian gempa di Tanggamus, Lampung, sudah terjadi dua hari terakhir. Gempa lemah dari laut dan dangkal.