Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Meninggal Gempa dan Tsunami Palu Mencapai 2.002 Orang

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ungkapan terima kasih korban gempa dan tsunami melalui coretan tangan, terpasang di antara reruntuhan bangunan yang terdampak gempa dan tsunami di Kelurahan Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 8 Oktober 2018. Susi Pudjiastuti juga mengerahkan Susi Air untuk mengevakuasi korban ke Balikpapan dan Mamuju. ANTARA
Ungkapan terima kasih korban gempa dan tsunami melalui coretan tangan, terpasang di antara reruntuhan bangunan yang terdampak gempa dan tsunami di Kelurahan Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 8 Oktober 2018. Susi Pudjiastuti juga mengerahkan Susi Air untuk mengevakuasi korban ke Balikpapan dan Mamuju. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah hingga Selasa pukul 08.54 Wita mencapai 2.002 orang. "Korban telah dikuburkan seluruhnya," tulis keterangan resmi dari Posko Komando Tugas Gabungan Terpadu yang diterima Tempo, Selasa 9 Oktober 2018.

Baca juga: Pemerintah Batasi Jenis Bantuan Asing untuk Korban Gempa Palu

Berdasarkan data tersebut, korban dikuburkan secara massal dan oleh keluarga masing-masing. Sebanyak 864 jenazah dikuburkan massal di Paboya, 35 jenazah di Pantoloan, dan 35 jenazah dikubur massal di Donggola. Adapun pemakaman oleh keluarga sebanyak 1.068 jenazah.

Korban luka-luka berdasarkan data tersebut mencapai 4.084 orang. Rinciannya adalah korban luka di Kota Palu 1.549 orang, di Sigi 785, dan di Donggala sebanyak 1.750 orang.

Korban hilang akibat gempa dan tsunami Palu dan Donggala ini mecapai 671 orang. Sedangkan kerusakan rumah tercatat 67.310 unit.

Jumlah pengungsi menurut Kogasgabpad mencapai 74.044.

"Tim Kogasgabpad hari ini melanjutkan evakuasi korban, membuka akses jalan untuk lokasi yang terisolir, dan memulihkan perekonomian masyarakat."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, tim juga mengumumkan bahwa listrik kini sudah kembali normal dan berfungsi seluruhnya. "Distribusi BBM sudah stabil dan distribusi Elpiji terus dilaksanakan," tulis posko Kogasgabpad.

Baca juga: BNPB Kaji Perpanjangan Tanggap Darurat Terdampak Gempa Palu

Sebelumnya Panglima Kogasgabpad Mayjen TNI Tri Suwandono mengimbau warga yang meninggalkan kota pasca gempa dan tsunami Palu untuk kembali.

"Ekonomi sudah berjalan, bank-bank buka, rumah sakit operasional, listrik sudah mengalir baik, sekolah, air bersih juga begitu, dan lain sebagainya," katanya seperti dikutip Antara, pada Senin , 8 Oktober 2018.

Ia mengajak masyarakat untuk kembali membangun kembali Palu, Donggala, dan Sigi, agar Sulawesi Tengah bisa bangkit.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ini Alasan Tugu 1 Tahun Tsunami Palu Berwujud Sepeda Motor

23 September 2019

Tugu Tragedi 28 September 2018 dibangun secara swadaya oleh korban bencana di ruas Jalan Trans Sulawesi di Kelurahan Mamboro, Kota Palu. (ANTARA/Muhammad Arsyandi)
Ini Alasan Tugu 1 Tahun Tsunami Palu Berwujud Sepeda Motor

Sejumlah korban gempa, tsunami, dan likuefaksi di Palu pada 28 September 2018 mendirikan tugu peringatan bencana itu di Kota Palu.


Widjo Kongko Kritik Riset Peneliti Asing Tentang Tsunami Palu

20 September 2019

Warga berdoa di tempat hilangnya anggota keluarga mereka di bekas anjungan yang hancur akibat bencana gempa dan tsunami di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 11 Agustus 2019.  ANTARA/Mohamad Hamzah
Widjo Kongko Kritik Riset Peneliti Asing Tentang Tsunami Palu

Pakar tsunami Indonesia Widjo Kongko mengkritik hasil riset peneliti asing yang menyebutkan bahwa tsunami Palu disebabkan pergerakan dasar laut


Ini Kata Pakar atas Hasil Kajian Peneliti Asing soal Tsunami Palu

20 September 2019

Warga berjalan disekitar lokasi bekas pemukiman mereka yang hancur akibat bencana gempa dan likuefaksi di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 11 Agustus 2019. Usai melaksanakan salat Idul Adha, umat muslim korban bencana mendatangi lokasi permukiman penduduk yang hancur akibat gempa dan likuefaksi. ANTARA/Mohamad Hamzah
Ini Kata Pakar atas Hasil Kajian Peneliti Asing soal Tsunami Palu

Pakar Indonesia Widjo Kongko menanggapi hasil riset peneliti Jerman yang mengatakan tsunami Palu karena ada pergerakan dasar laut.


Ilmuwan Ungkap Misteri Penyebab Gempa dan Tsunami Palu

18 September 2019

Warga berdoa di tempat hilangnya anggota keluarga mereka di lokasi bekas terdampak likuefaksi di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 5 Juni 2019. Usai melaksanakan salat Idul Fitri, umat muslim korban bencana mendatangi lokasi permukiman penduduk yang hancur akibat gempa dan likuefaksi tersebut untuk mengenang dan mendoakan keluarga mereka yang meninggal dunia atau dinyatakan hilang dalam peristiwa tersebut. ANTARA
Ilmuwan Ungkap Misteri Penyebab Gempa dan Tsunami Palu

Tim ilmuwan menunjukkan bahwa pergerakan dasar laut yang disebabkan gempa bumi di bawah Teluk Palu dapat menghasilkan tsunami.


Setahun Gempa Palu, Ilmuwan Berhasil Bikin Model Gempa Aktual

18 September 2019

Warga berjalan disekitar lokasi bekas pemukiman mereka yang hancur akibat bencana gempa dan likuefaksi di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 11 Agustus 2019. Usai melaksanakan salat Idul Adha, umat muslim korban bencana mendatangi lokasi permukiman penduduk yang hancur akibat gempa dan likuefaksi. ANTARA/Mohamad Hamzah
Setahun Gempa Palu, Ilmuwan Berhasil Bikin Model Gempa Aktual

Gempa bumi dan tsunami Palu 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi.


BNPB: Tiga Bencana di 2018 Fenomena Langka

25 Desember 2018

Tim SAR gabungan dibantu anjing pelacak melakukan pencarian korban tsunami Selat Sunda di sejumlah penginapan di Pantai Carita, Banten, Selasa, 25 Desember 2018. Memasuki hari ketiga tsunami, tim gabungan terus menyisir kawasan pantai dengan bantuan anjing pelacak. TEMPO/Subekti
BNPB: Tiga Bencana di 2018 Fenomena Langka

BNPB menyatakan bencana pertama adalah gempa yang disusul tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah.


120 Hunian Sementara di Sulteng Siap Huni Pekan Depan

13 Desember 2018

Pekerja mengecat dinding Hunian Sementara (Huntara) yang sudah siap dihuni di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 11 Desember 2018. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Huntara sebanyak 1.200 unit sudah dapat ditempati sebelum Natal 2018. ANTARA/Basri Marzuki
120 Hunian Sementara di Sulteng Siap Huni Pekan Depan

Basuki Hadimuljono menyatakan terdapat 120 hunian sementara (huntara) yang siap ditempati korban gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng)


Pasca-Gempa, 4.000 Hunian Tetap Bakal Dibangun di Kota Palu

25 November 2018

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan Hunian Sementara (Huntara) di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 12 November 2018. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  (PUPR) akan membangun 1.200 unit Huntara bagi korban gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala. ANTARA/Basri Marzuki
Pasca-Gempa, 4.000 Hunian Tetap Bakal Dibangun di Kota Palu

Pembangunan hunian tetap untuk korban tsunami dan likuefaksi di Palu ditargetkan mulai dibangun pada Februari tahun depan.


Dua Bulan Setelah Bencana, Masih Dihantui Bayang Tsunami Palu

24 November 2018

Kondisi Balora, Kota Palu, lokasi terjadinya likuefaksi akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter. Kamis, 22 November 2018. Tempo /M Yusuf Manurung
Dua Bulan Setelah Bencana, Masih Dihantui Bayang Tsunami Palu

Masyarakat masih dihantui akan gempa dan tsunami Palu yang sudah berlalu dua bulan lalu.


Muka Tanah yang Turun Setelah Gempa dan Tsunami Palu

24 November 2018

Kapal di Pantoloan, Palu yang terangkat karena tsunami, Kamis, 22 November 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
Muka Tanah yang Turun Setelah Gempa dan Tsunami Palu

Muka tanah Kota Palu berubah setelah Tsunami Palu. Belum banyak berbenah.