TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah hingga Selasa pukul 08.54 Wita mencapai 2.002 orang. "Korban telah dikuburkan seluruhnya," tulis keterangan resmi dari Posko Komando Tugas Gabungan Terpadu yang diterima Tempo, Selasa 9 Oktober 2018.
Baca juga: Pemerintah Batasi Jenis Bantuan Asing untuk Korban Gempa Palu
Berdasarkan data tersebut, korban dikuburkan secara massal dan oleh keluarga masing-masing. Sebanyak 864 jenazah dikuburkan massal di Paboya, 35 jenazah di Pantoloan, dan 35 jenazah dikubur massal di Donggola. Adapun pemakaman oleh keluarga sebanyak 1.068 jenazah.
Korban luka-luka berdasarkan data tersebut mencapai 4.084 orang. Rinciannya adalah korban luka di Kota Palu 1.549 orang, di Sigi 785, dan di Donggala sebanyak 1.750 orang.
Korban hilang akibat gempa dan tsunami Palu dan Donggala ini mecapai 671 orang. Sedangkan kerusakan rumah tercatat 67.310 unit.
Jumlah pengungsi menurut Kogasgabpad mencapai 74.044.
"Tim Kogasgabpad hari ini melanjutkan evakuasi korban, membuka akses jalan untuk lokasi yang terisolir, dan memulihkan perekonomian masyarakat."
Selain itu, tim juga mengumumkan bahwa listrik kini sudah kembali normal dan berfungsi seluruhnya. "Distribusi BBM sudah stabil dan distribusi Elpiji terus dilaksanakan," tulis posko Kogasgabpad.
Baca juga: BNPB Kaji Perpanjangan Tanggap Darurat Terdampak Gempa Palu
Sebelumnya Panglima Kogasgabpad Mayjen TNI Tri Suwandono mengimbau warga yang meninggalkan kota pasca gempa dan tsunami Palu untuk kembali.
"Ekonomi sudah berjalan, bank-bank buka, rumah sakit operasional, listrik sudah mengalir baik, sekolah, air bersih juga begitu, dan lain sebagainya," katanya seperti dikutip Antara, pada Senin , 8 Oktober 2018.
Ia mengajak masyarakat untuk kembali membangun kembali Palu, Donggala, dan Sigi, agar Sulawesi Tengah bisa bangkit.