TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi akan memberikan arahan mengenai prioritas yang harus dilakukan dan keputusan yang harus diambil untuk mengatasi dampak bencana tsunami dan gempa Palu, Sulawesi Tengah. Presiden Joko Widodo berangkat ke Palu melalui Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Surakarta pada pukul 10.07.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan presiden akan meninjau beberapa lokasi yang terkena dampak gempa dan tsunami Palu. "Lokasinya antara lain Pantai Talise, Perumahan Balaroa, dan Rumah Sakit Wira Buana." Bey Machmudin melalui keterangan tertulisnya, Ahad, 30 September 2018.
Baca: Gempa Donggala dan Tsunami Palu, Jepang Siap Bantu Indonesia
Peninjauan langsung oleh Presiden dilakukan lantaran koordinasi penanganan gempa dan tsunami Palu sulit dilakukan akibat terputusnya jalur komunikasi. Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan bahwa fokus utama saat ini adalah evakuasi korban dan pengiriman bantuan.
Jokowi telah memerintahkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melaksanakan operasi tanggap darurat sesaat setelah gempa dan tsunami terjadi. Menko Polhukam, Panglima TNI, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Sosial, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Kepala BNPB, Wakil Kepala Polri ke Palu, Sabtu, 29 September 2018.
Baca: Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu Kekurangan Makanan dan Air
Presiden bertolak dari Solo menggunakan pesawat Boeing 737-400 TNI AU. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan pesawat itu disesuaikan dengan kondisi landas pacu Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu. “Landasan pacu yang bisa digunakan hanya sepanjang 2.000 meter dari 2.400 meter landasan pacu yang ada,” ujar Hadi yang telah berkunjung ke Palu bersama rombongannya menumpang pesawat Boeing 737-400.
Dalam perjalanan mengunjungi korban gempa Palu ini Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya Basuki Hadimuljono, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda Trisno Hendradi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.