TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat telah terjadi 170 gempa susulan di Donggala pascagempa berkekuatan 7,4 SR pada Jumat, 28 September lalu. Data ini merupakan rekapitulasi hingga Ahad, 30 September 2018 pukul 00.00 WIB. Gempa Donggala ini mengakibatkan tsunami Palu.
Baca: Tsunami Palu, BNPB Temukan Banyak Korban di Pantai
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa susulan paling banyak terjadi pada Jumat malam pukul 21.00 dan 22.00 WIB, yakni masing-masing 11 guncangan. Hingga saat ini, jaringan listrik pun masih terputus dan bahan bakar minyak (BBM) semakin langka. "Kondisi Kota Palu dan Donggala gelap gulita," kata Sutopo melalui akun Twitternya, @Sutopo_PN pada Ahad pagi, 30 September 2018.
Sutopo menuturkan, sampai sekarang masyarakat masih banyak yang berada di luar rumah lantaran waspada akan adanya gempa susulan.
Gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Donggala pada Jumat lalu pukul 17.02 WIB. Data besarnya magnitudo ini sudah diperbarui setelah sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika merilis gempa berkekuatan magnitudo 7,7. Titik pusat gempa berada di 27 kilometer arah timur laut Donggala pada kedalaman 10 kilometer.
Per Sabtu malam, 29 September 2018, Kepala BNPB Wilem Rampangilei melaporkan jumlah korban meninggal mencapai 420 orang. Angka tersebut baru korban tewas di Palu, belum termasuk Kabupaten Donggala dan Sigi. Donggala dan Sigi terdampak signifikan, tetapi belum ada laporan ihwal korban dan tingkat kerusakan lantaran sulitnya komunikasi.
BNPB pun memperkirakan ada sekitar 10.000 pengungsi yang tersebar di 50-an titik di Kota Palu. "Mereka akan diberi bantuan tempat berlindung, makanan, dan obat-obatan bagi yang sakit," kata Wilem di halaman rumah dinas Gubernur Sulawesi Tengah, Sabtu malam.
Simak juga: BNPB: Sebagian Besar Korban Tewas Akibat Tsunami Palu
Data per Sabtu siang yang dirilis BNPB mencatat sebanyak 540 orang mengalami luka berat akibat gempa dan tsunami Palu. Para korban dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Palu. Data korban meninggal dan luka ini diperkirakan terus bertambah mengingat pencarian masih terus berlangsung.