TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, ikut berbelasungkawa atas bencana gempa Donggala yang terjadi pada Jumat sore, 28 September 2018. Gempa bumi bermagnitudo 7,4 itu juga memicu tsunami yang melanda Palu dan Donggala.
Baca juga: 6 Fakta Gempa Donggala dan Data Korban yang Terus Bertambah
Taro mengirimkan ucapan belasungkawa tersebut kepada Menlu RI, Retno Marsudi pada Sabtu, 29 September 2018. "Saya mengucapkan belasungkawa kepada Pemerintah Indonesia serta seluruh rakyat Indonesia atas bencana gempa dan tsunami yang telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang besar di pulau Sulawesi," kata Taro melalui keterangan tertulisnya di Tokyo.
Dia mendoakan para korban luka akibat gempa dan tsunami tersebut segera sembuh. Dia juga berharap tempat yang mengalami kerusakan di Palu dan Donggala akibat bencana alam itu segera dipulihkan.
Baca juga: Gempa Donggala Robohkan Tembok Lapas, Ratusan Narapidana Kabur
Menurut Taro, Jepang siap mengulurkan tangan kepada Pemerintah Indonesia untuk menangani dampak pasca gempa dan tsunami. "Pemerintah Jepang siap memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia dalam bentuk apapun untuk penanganan dampak gempa tersebut," kata Toro.
Gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 sebelumnya mengguncang Kabupaten Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala.
Wilayah itu pun dilanda tsunami setinggi 1,5-2 meter. Warga yang tinggal di sekitar pantai Talise telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan sejauh ini daftar korban meninggal sebanyak 384 orang dan kemungkinan besar masih akan terus bertambah mengingat cakupan kerusakan yang terjadi.
Baca juga: Kata Ahli Geologi Soal Gempa Donggala Picu Tsunami Palu
Simak kabar terbaru seputar gempa Donggala dan tsunami Palu hanya di Tempo.co.