TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan yang dipimpin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai mengevakuasi dan memberikan pertolongan kepada korban gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Tim gabungan bersama TNI, Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan relawan.
Baca juga: BMKG: Tsunami 1,5 - 2 Meter Terjadi Setelah Gempa Donggala
"Korban luka sudah ditangani oleh petugas kesehatan. Penanganan darurat terus kami lakukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 28 September 2018.
Selain itu, kata Sutoo, situasi terkini adalah padamnya listrik yang berdampak pada jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi. "Pasokan listrik PLN putus. Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan. Operator komunikasi terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat," ucap Sutopo.
Kepala BNPB bersama sejumlah pejabat BNPB berangkat ke Palu malam ini melalui Makassar, kemudian melanjutkan ke Kota Palu dan Donggala menggunakan helikopter. Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup pada 28 September pukul 19.26 WITA hingga 29 September pukul 19.20 WITA.
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat BNPB telah bergerak menuju Donggala melalui Balikpapan. Dari Balikpapan, Tim Reaksi Cepat BNPB terbang ke Donggala menggunakan helikpter water bombing yang ada di Balikpapan. Tim ini membawa peralatan komunikasi satelit dan peralatan lainnya.
TNI akan mengerahkan pasukan untuk membantu penanganan dampak gempa Donggala dan tsunami di Kota Palu. TNI mengerahkan 7 SSK dari Yonkes, Yonzipur, Yonif, dan Yonzikon, menggunakan 2 pesawat Hercules C-130. Basarnas akan menggerakan 30 personil beserta peralatan menggunakan pesawat Hercules. Polri juga akan menggerakkan personil dan peralatan untuk memberikan dukungan penanganan darurat.
Gempa Donggala berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02. Berdasarkan pesan yang disampaikan lewat akun Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.
Berdasarkan pesan yang disampaikan lewat akun Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Gempa 7,7 SR Guncang Donggala, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati melaporkan bahwa gempa Danggola dan Palu, Sulawesi Tengah, menyebabkan tsunami. Menurut pengamatan staf BMKG di lapangan, kata Dwikorita, gelombang tsunami diprediksi berketinggian 1,5 - 2 meter ke arah Kota Palu.
BMKG sebelumnya telah mencabut peringatan tsunami. Peringatan dicabut sejak pukul 17.36 WIB atau 18.36 WITA setelah gelombang tsunami surut hingga berketinggian hanya 6 sentimeter.
Dwikorita menyatakan sebelumnya BMKG telah menyiarkan peringatan gempa Donggala sejak pukul 14.00. "Peringatan akan terjadinya gempa susulan diinformasikan setelah gempa pertama terjadi pukul 2 siang dengan kekuatan 5,9 Skala Richter yang dibarui menjadi 6 Skala Richter," ujarnya