TEMPO.CO, Kendari - Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Budi Waseso atau Buwas menjadi salah satu kandidat Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka. Buwas bersaing dengan Ketua Kwarnas Pramuka periode 2013-2018, Adhyaksa Dault; dosen Lembaga Pertahanan Nasional, Jana Anggadiredja; dan Wakil Ketua Kwarnas periode 2013-2018, Susi Yuliati.
Baca juga: Menpora Imam Nahrawi Tak Hadiri Peringatan Hari Pramuka
Mereka akan dipilih dalam Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka, yang dilangsungkan di Kendari, Sulawesi Tenggara, hari ini, Jumat, 28 September 2018. Yang terpilih akan memimpin Pramuka untuk masa bakti 2018-2023.
Berdasarkan pengamatan Tempo yang mengikuti Munas Pramuka tersebut, banyak terjadi saling bujuk untuk memenangkan calon masing-masing. Bahkan Ridjal Kotta, Wakil Ketua Kwarnas periode 2013-2018, mengunggah status di akun Facebook-nya bahwa terjadi intimidasi dan ancaman untuk memilih calon tertentu dalam munas tersebut.
"Sepanjang sejarah Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka, baru kali ini suasananya sungguh sangat menyedihkan. Intimidasi dan ancaman terencana secara nyata ke pimpinan delegasi kwartir daerah. Mereka dipaksa tandatangan surat dukungan. Jika tidak, maka itu dan itu… Bahkan sampai kami makan pun diamati. Mereka ada di mana-mana. Hotel dan tempat-tempat makan di luar hotel. Haruskah gerakan pendidikan berada dalam kondisi seperti ini," kata Ridjal di akun Facebook-nya.
Baca juga: Adhyaksa Dault Siap Lanjutkan Periode Kepemimpinan Pramuka
Dr Kodrat Pramudho, Wakil Ketua Kwarnas periode 2013-2018, ikut mengomentari status Ridjal Kotta. Kodrat Pramudho, yang menjadi Ketua Panitia Munas Kendari menulis, “Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan nonformal bisa rusak hanya karena ada oknum calon tertentu yg paksakan kehendak padahal yang bersangkutan tak penuhi syarat bakal calon ketua. Mari rapatkan barisan GP, jangan terintervensi dan jangan takut ada intimidasi dan teror terhadap peserta Munas 2018."
Dalam siaran persnya, Kodrat Pramudho menjelaskan, musyawarah dan menjadi pilihan yang baik dalam setiap penyelenggaraan munas atau musyawarah daerah (musda). Sebab, itu merupakan ciri khas gerakan Pramuka.
“Cara seperti itu sesuai dengan Dasa Dharma. Pramuka itu berbeda dengan organisasi lain. Di Pramuka sejatinya lebih mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam mencapai tujuan,” ujar Kodrat, Ketua Panitia Munas Pramuka, di Kendari.