Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Pramuka Indonesia Diperingati Setiap 14 Agustus, Tak Bisa Dipisahkan dari Sultan Hamengkubuwono IX

image-gnews
Anggota pramuka penegak SDN Jatisari Semarang memberi hormat bersama sama di depan bendera merah putih usai dicuci pada kegiatan kemah hari pramuka di sekolahnya, Selasa 13 Agustus 2024. Kegiatan yang diikuti 150 anggota pramuka ini untuk meningkatkan nasionalisme pada anggota pramuka sekaligus memperingati hari pramuka dan hari kemerdekaan Indonesia. (Tempo/Budi Purwanto)
Anggota pramuka penegak SDN Jatisari Semarang memberi hormat bersama sama di depan bendera merah putih usai dicuci pada kegiatan kemah hari pramuka di sekolahnya, Selasa 13 Agustus 2024. Kegiatan yang diikuti 150 anggota pramuka ini untuk meningkatkan nasionalisme pada anggota pramuka sekaligus memperingati hari pramuka dan hari kemerdekaan Indonesia. (Tempo/Budi Purwanto)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Pramuka bermula dari rangkaian kegiatan sejak 1912. Saat itu, gerakan pendidikan kepanduan di Indonesia sudah muncul dan memulai latihan sekelompok pandu di Batavia, cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie.

Lalu, pada 1914, cabang tersebut berdiri sendiri dan dinamakan Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda yang sebagian besar anggota adalah keturunan Belanda. 

Mengacu pramuka.or.id, pada 1916 berdiri organisasi kepanduan yang sepenuhnya beranggotakan pandu bumiputera, seperti Mangkunegara VII. Setelah itu, organisasi kepanduan berbasis agama dan kesukuan turut muncul, seperti Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, dan Kepanduan Asas Katolik Indonesia.

Sementara itu, Kepanduan Hindia-Belanda berkembang signifikan yang menarik perhatian Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell bersama istri dan anaknya. Mereka mengunjungi organisasi kepanduan di Batavia, Semarang, dan Surabaya, pada awal Desember 1934. 

Lalu, pada Jambore Sedunia 1937 di Belanda, Kontingen Pandu Hindia-Belanda yang terdiri dari Pandu-Pandu keturunan Belanda, Bumiputera, dan Pandu Mangkunegaran turut meramaikan kegiatan ini. Kemudian, pada 19-23 Juli 1941, All Indonesian Jamboree atau Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem dilaksanakan di Yogyakarta.

Setelah itu, pada 27-29 Desember 1945, Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia berlangsung yang menghasilkan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia. Namun, ketika Belanda mengadakan agresi militer II pada 1948, Pandu Rakyat dilarang berdiri di daerah yang sudah dikuasai Belanda. 

Kondisi tersebut membuat kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi yang tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo). Namun, gerakan pramuka tersebut masih ada rasa golongan yang tinggi sehingga membuat Perkindo menjadi lemah. Akibatnya, Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang saat itu menjadi Pandu Agung menggagas peleburan berbagai organisasi kepanduan dalam satu wadah.

Berdasarkan musuemsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, pada 1960, pemerintah dan MPRS berupaya untuk membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia. Satu tahun kemudian, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh dari gerakan kepramukaan indonesia dan meleburkannya dengan nama Pramuka.

Upaya tersebut berhasil membuahkan hasil dengan dikeluarkannya lampiran Keputusan Presiden nomor 238 tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Momen ini dikenal sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja. Lalu, pada 20 Juli 1961, para wakil organisasi kepanduan Indonesia mengeluarkan pernyataan untuk meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka yang dikenal sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Setelah itu, pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat luas dalam upacara di halaman Istana Negara. Upacara ini ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno ke Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Dengan demikian, setiap 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka.

Pilihan Editor: Daftar 55 Link Twibbon Hari Pramuka dan Cara Mengunggahnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI, Perkuat Ketangguhan Menghadapi Bencana

2 hari lalu

Dalam Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI 2024 melaksanakan kegiatan Bakti Sosial berupa penyaluran bantuan sembako bagi warga di wilayah Sukabumi, pada Ahad, 27 Oktober 2024. Dok. BRI
Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI, Perkuat Ketangguhan Menghadapi Bencana

Tim Elang Relawan BRI sendiri merupakan Satuan Tugas Bencana yang beranggotakan pekerja BRI yang masih aktif dan tersebar di seluruh unit kerja BRI.


Hari Jadi Yogyakarta ke-268 Tahun, Begini Asal Mula Sultan Hamengkubuwono I Babat Alas

28 hari lalu

Sejumlah Prajurit Keraton Yogyakarta mengikuti kirab saat Grebeg Besar di Masjid Kauman, Yogyakarta, Selasa 18 Juni 2024. Tradisi Grebeg Besar Keraton Yogyakarta merupakan rangkaian perayaan Idul Adha 1445 H sebagai simbol sedekah raja kepada rakyatnya sekaligus wujud rasa syukur kepada Tuhan. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Hari Jadi Yogyakarta ke-268 Tahun, Begini Asal Mula Sultan Hamengkubuwono I Babat Alas

Hari ini, HUT Yogyakarta dirayakan ke-268 tahun. Bagaimana usaha Sultan Hamengkubuwono I membuka kota ini?


Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

32 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX. Dok. Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

Sultan Hamengkubuwono IX menyumbang 6,5 juta gulden untuk Indonesia melalui Sukarno. Dana itu dijadikan kas negara di awal kemerdekaan RI.


Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

32 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.


36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

33 hari lalu

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

Di depan jasad Sultan Hamengkubuwono IX, empat putra menikah bersama-sama dengan calon istri mereka.


36 Tahun Sultan Hamengkubuwono IX Wafat, Banjir Air Mata Menuju Imogiri

33 hari lalu

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
36 Tahun Sultan Hamengkubuwono IX Wafat, Banjir Air Mata Menuju Imogiri

36 tahun lalu, ribuan orang turut mengantarkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX ke peristirahatannya yang terakhir di Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri.


Kilas Balik Kabar Duka 36 Tahun Lalu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX Wafat di Washington DC

33 hari lalu

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
Kilas Balik Kabar Duka 36 Tahun Lalu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX Wafat di Washington DC

Pada 36 tahun lalu, tepat 2 Oktober 1988, Sri Sultan Hamengkubuwono IX wafat. Kabar dukanya pun terkirim dari Washington DC sampai Indonesia.


Gertak Pratama Pro Pecahkan Rekor MURI, Tanam 20 Ribu Bibit Pohon Mangga

44 hari lalu

Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis (kanan), menerima penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia di Probolinggo, pada Jumat 20 September 2024. Dok. Pemkot Probolinggo.
Gertak Pratama Pro Pecahkan Rekor MURI, Tanam 20 Ribu Bibit Pohon Mangga

Mangga-mangga yang ditanam adalah jenis Manalagi dan Arumanis, yang merupakan tanaman endemik Kota Probolinggo


Perjalanan 70 Tahun SGM, Pernah Jadi BUMN hingga Saham Mayoritas Milik Danone

30 Agustus 2024

Pabrik Sarihusada Generasi MahardHika (SGM). ANTARA/HO-SGM/am
Perjalanan 70 Tahun SGM, Pernah Jadi BUMN hingga Saham Mayoritas Milik Danone

PT Sarihusada Generasi Mahardhika telah berusia 70 tahun, dengan produk populernya SGM. Pernah menjadi BUMN dan kini saham mayoritas milik Danone.


Penjabat Bupati Banyuasin: Pramuka Generasi Pembawa Perubahan Bangsa Indonesia

28 Agustus 2024

Penjabat Bupati Banyuasin, Muhammad Farid selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (MABICAB) menyematkan tanda penghargaan kepada anggota pramuka di Hari Pramuka ke – 63, di Lapangan Munai Serumpun Pangkalan Balai , Kamis, 29 Agustus 2024. Dok. Pemkab Banyuasin
Penjabat Bupati Banyuasin: Pramuka Generasi Pembawa Perubahan Bangsa Indonesia

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin akan terus mendukung Gerakan Pramuka dengan menjadikannya sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di setiap sekolah.