Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ragam Tanggapan Soal Sebutan Ulama untuk Sandiaga Uno

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tiba di kawasan Monumen Perjuangan Jatinegara guna melaksanakan Salat Idul Adha di Jakarta Timur, 22 Agustus 2018. Tempo/Budiarti Utami Putri
Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tiba di kawasan Monumen Perjuangan Jatinegara guna melaksanakan Salat Idul Adha di Jakarta Timur, 22 Agustus 2018. Tempo/Budiarti Utami Putri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebutan ulama untuk calon wakil presiden Sandiaga Uno menuai kontroversi. Beragam tanggapan pun bermunculan.

Baca juga: Ijtima Ulama 2, Begini Kata Sandiaga Soal Janji Pulangkan Rizieq

Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding mengatakan pemberian gelar ulama untuk calon wakil presiden sebutan ulama untuk Sandiaga Uno adalah sesuatu yang aneh. Menurut Karding, tidak ada gelar ulama yang disematkan begitu saja untuk seseorang. Begitupun tidak ada sesuatu yang disebut sebagai honoris Ulama.

"Aneh-aneh saja sekarang. Ada santri post-islamisme itu saya nggak ngerti apa artinya itu," kata Karding di posko Cemara 19, Jakarta, Selasa 18 September 2018.

Karding mengatakan pihaknya akan mengingatkan publik supaya tidak tertipu oleh simbol-simbol agama yang banyak digunakan pihak-pihak tertentu dalam masa kampanye. Menurut dia, dalam masa kampanye begitu banyak pihak yang mengklaim bahwa dirinya adalah tokoh agama, berpolitik atas nama agama, dan perwakilan suatu agama tertentu.

"Padahal ya nggak pernah melaksanakan syariat-syariat agama, shalat aja jarang-jarang," ujarnya.

Bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengatakan masyarakat yang mempertanyakan sebutan ulama untuk Sandiaga Uno hendaknya bertanya kepada pihak yang memberi sebutan pertama kali.

"Yang bilang ulama itu siapa? Tanya sama dia," kata Ma'ruf seusai menghadiri pertemuan Komunitas Muda Amin di Sofyan Hotel, Jakarta, Selasa 18 September 2018.

Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mengatakan koalisi di kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno hanya mempermainkan ulama. Menurut dia, hal ini menggelikan sekaligus menyebalkan.

"9 Agustus Presiden PKS menyebut Sandiaga Uno santri post-islamisme, kini tokoh PKS Hidayat Nur Wahid sudah mengangkat Sandiaga Uno jadi ulama, ini menggelikan dan menyebalkan," kata Guntur dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa 18 September 2018.

Apa Kata Sandiaga Uno?

Menanggapi kontroversi itu, Sandiaga Uno mengatakan, Hidayat Nur Wahid sebagai yang pertama kali menyebut dirinya ulama, punya alasannya sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tolong ditanya sama beliau saja. Karena ada referensinya,” kata Sandiaga selepas menghadiri rapat bersama partai koalisi pendukungnya di Posko tim pemenangan, Jalan Kertanegara, Selasa 18 September 2018.

Baca juga: Prabowo Tandatangani Pakta Integritas Ijtima Ulama II, Ini Isinya

Sandi sendiri menolak untuk menjawab pertanyaan ini. Ia pun mempersilakan para ahli agama yang lebih mengerti dari pada dirinya untuk mencari diskursus atas terminologi ini.

Sebelumnya, politikus PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, julukan ulama untuk Sandiaga Uno berangkat dari terminologi bahasa Arab yang mengejawantahkan ulama sebagai seseorang yang memiliki keahlian khusus.

"Ulama adalah seorang yang punya keahlian dalam bidang tertentu, yang membawa dirinya pada akhlak yang luhur," kata Hidayat kepada Tempo saat ditemui di gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 September 2018.

Hidayat menyebut, julukan ulama selama ini salah kaprah bila hanya dikaitkan dengan pemuka agama. Menurut dia, sesuai dengan kamus bahasa Arab, ulama juga bisa dipakai untuk memanggil orang-orang yang ahli. Ahli mesin, listrik, ekonomi, industri, misalnya.

Ia menyayangkan banyak orang mengaitkan ulama dengan titel pemuka agama. Bahkan, disamakan dengan penyebutan untuk kiai haji di Jawa, ajengan di Sunda, dan tuan guru di Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Soal Sebutan Ulama, Sandiaga Uno: Pak Hidayat Ada Referensinya

Padahal ulama bukan hanya dimaksudkan untuk memanggil orang yang beroeran sebagai petinggi agama. "Di luar Indonesia, seperti di Arab, panggilan kiai itu memiliki kesetaraan dengan ustaz atau syekh," ujar Hidayat. Berbeda dengan ulama yang lebih luas maknanya.

Adapun dalam konteks penyematan embel-embel ulama kepada Sandiaga Uno, Hidayat mantap mengakui bahwa. mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memiliki banyak keahlian. Sandiaga diakui ahli di bidang ekonomi, di bidang bisnis, dan relasi. Maka itu, ujar Hidayat, Sandiaga layak disebut ulama.

RYAN DWIKI ANGGRIAWAN | FRANSISCA CHRISTY |FIKRI ARIGI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ubur-ubur Langka di Pulau Kakaban Masih Menghilang, Wisatawan Diminta Tidak Berenang

11 jam lalu

Ubur-Ubur dan ikan air payau berenang di Danau Kakaban, Kepulauan Derawan, Berau, Kaltim, 12 Maret 2015. ANTARA/Prasetyo Utomo
Ubur-ubur Langka di Pulau Kakaban Masih Menghilang, Wisatawan Diminta Tidak Berenang

Setelah pulih, Danau Ubur-ubur di Pulau Kakaban akan kembali dibuka untuk wisatawan tetapi dengan peraturan baru.


Alasan PKB Pertimbangkan Dukung Sandiaga Uno di Pilgub Jabar

1 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno diwawancarai awak media di sela World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin  20 Mei 2024. ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Alasan PKB Pertimbangkan Dukung Sandiaga Uno di Pilgub Jabar

PKB menyatakan belum ada rencana membangun poros baru dalam pertarungan di Pilgub Jakarta.


Mengenang Zainuddin MZ Dai Sejuta Umat, Jalan Dakwah dan Politiknya

1 hari lalu

K.H. Zainuddin M.Z. Dok.TEMPO/Fernandez Hutagalung
Mengenang Zainuddin MZ Dai Sejuta Umat, Jalan Dakwah dan Politiknya

13 tahun lalu Zainuddin MZ berpulang. Berikut jalan dakwah Dai Sejuta Umat dan politiknya.


Soal Ormas Agama Kelola Tambang, Ini Keyakinan dan Keresahan Imam Besar Istiqlal

2 hari lalu

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Soal Ormas Agama Kelola Tambang, Ini Keyakinan dan Keresahan Imam Besar Istiqlal

Dia yakin ulama bisa berbeda dalam kelola tambang tapi juga berpesan jangan sampai melegitimasi kerusakan alam dengan agama.


PKB Pertimbangkan Usung Sandiaga Uno di Pilgub Jawa Barat

4 hari lalu

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Jazilul Fawaid di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Juli 2024. TEMPO/ Desty Luthfiani
PKB Pertimbangkan Usung Sandiaga Uno di Pilgub Jawa Barat

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mempertimbangkan mengusung Menteri Pariwisata Sandiaga Uno sebagai calon gubernur Jawa Barat


Keunikan Desa Wisata Balleangin di Pangkep Sulawesi Selatan yang Dikunjungi Sandiaga Uno

4 hari lalu

Air Terjun Cambang Cui di Desa Wisata Balleangin, Pangkep, Sulawesi Selatan (jadesta.kemenparekraf.go.id)
Keunikan Desa Wisata Balleangin di Pangkep Sulawesi Selatan yang Dikunjungi Sandiaga Uno

Desa wisata ini berada dalam gugusan karst yang tercatat terbesar kedua di dunia setelah Cina.


Alasan Luhut dan Jokowi Getol Dorong Pembentukan Family Office

4 hari lalu

Presiden Jokowi (kedua kiri) berjalan bersama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) sebelum uji coba kereta cepat rute Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Jakarta, Rabu, 13 September 2023. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Alasan Luhut dan Jokowi Getol Dorong Pembentukan Family Office

Presiden Jokowi memanggil sejumlah menteri dan pejabat keuangan untuk membahas skema pembentukan family office yang diusulkan Luhut Pandjaitan.


Alasan di Balik Rencana Jokowi Berminat Mendirikan Family Office di Bali

4 hari lalu

(Dari kiri) Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Luhut Binsar Panjaitan, Menko Maritim dan Investasi, Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam Konferensi Pers F1 Powerboat (F1H20) di Kemenko Marves, Jakarta Pusat pada Rabu, 7 Februari 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Alasan di Balik Rencana Jokowi Berminat Mendirikan Family Office di Bali

Jokowi akan membentuk tim khusus untuk mengkaji penyesuaian regulasi terkait penerapan family office atau kantor keluarga di Indonesia.


Tentang Family Office di Bali dan 3 Jenisnya

4 hari lalu

Ilustrasi WNA di Bali. Dok. Kemenparekraf
Tentang Family Office di Bali dan 3 Jenisnya

Family office adalah firma penasihat pengelolaan kekayaan swasta yang melayani individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi (HNWI).


Sandiaga Khawatir Peretasan PDN Sebabkan Kontraksi Wisata Domestik

5 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) dan PJ Gubernur Sumsel Agus Fatoni (kiri) dalam Konferensi Pers di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Kota Palembang pada Jumat malam, 21 Juni 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Sandiaga Khawatir Peretasan PDN Sebabkan Kontraksi Wisata Domestik

Sandiaga menjelaskan sistem Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan selalu 'on' untuk pelayanan publik.