TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Y-Publica mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi dan Jusuf Kalla meningkat. Namun perolehan tersebut tak berbanding lurus dengan elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden.
Baca: Jokowi Panggil Menteri-menteri Ekonomi ke Istana
Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono mencatat tingkat kepuasan publik naik dari 72,5 persen pada Mei menjadi 72,9 persen pada Agustus. Kinerja yang paling diapresiasi adalah pembangunan infrastruktur dengan tingkat kepuasan 78,2 persen, pemberantasan korupsi 74,5 persen, hubungan luar negeri 74,2 persen, penegakan hukum 73,1 persen, dan pendidikan 72,6 persen.
Meski tingkat kepuasannya mencapai 70 persen, elektabilitas Jokowi hanya mencapai kisaran 50 persen. "Elektabilitas Jokowi tidak pernah menyentuh 60 persen," kata Rudi di Bakoel Coffie, Jakarta, Senin, 3 September 2018.
Menurut Rudi, ruang kosong tersebut harus diperhatikan Jokowi. Dia menyarankan agar calon inkumben itu berfokus pada penyampaian kinerjanya selama ini, terutama di bidang ekonomi. Sebanyak 50,4 persen responden menilai kondisi ekonomi saat ini masih sama dengan lima tahun sebelumnya. Bahkan 16,7 persen responden mengatakan situasi perekonomian saat ini memburuk.
Baca: Jokowi Meminta Perbaikan Rumah Korban Gempa Lombok Cepat Rampung
Kinerja pemerintah yang perlu menjadi perhatian adalah layanan kesehatan yang tingkat kepuasannya turun dari 70,7 persen pada Mei, menjadi 50,7 persen pada Agustus. Tingkat kepuasan terhadap perlindungan HAM juga masih rendah, yaitu 50,2 persen; penciptaan lapangan kerja 47,9 persen; dan pemenuhan kebutuhan pokok 41,4 persen.
Survei Y-Publica ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Mereka mewakili 120 desa dari 34 provinsi di Indonesia.
Survey tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden terpilih dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan data dilakukan pada 13-23 Agustus 2018. Margin of error survei ini sebesar 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (*)
Lihat juga video: Bangkrut Miliaran Rupiah, Hampir Mati, Anak Ini Sukses Jadi Jawara Digital Marketing