Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Kendala Ini Hambat Distribusi Bantuan Pengungsi Gempa Lombok

image-gnews
Korban gempa menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di posko pengungsian Dusun Karang Subagan, Desa Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa, 14 Agustus 2018. ANTARA
Korban gempa menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di posko pengungsian Dusun Karang Subagan, Desa Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa, 14 Agustus 2018. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Humanitarian Leadership Academy Indonesia Victor Rembeth mengatakan pemerintah masih mengalami sejumlah kendala dalam mendistribusikan bantuan kepada korban gempa Lombok. Kendala itu, menurut dia, akhirnya membuat sejumlah daerah di Lombok masih kekurangan logistik.

"Kekurangan logistik memang masih ada dan terjadi," kata Victor saat dihubungi Tempo, Rabu, 22 Agustus 2018. Lembaga Victor sering bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan terlibat dalam penanganan gempa Lombok.

Baca: Pengungsi Anak Gempa Lombok Keluhkan Sejumlah Penyakit. Apa Saja?

Menurut Victor, masalah pertama adalah sulitnya koordinasi antara pendonor yang memberikan bantuan dan pemerintah yang menyalurkan bantuan. Menurut dia, sebagian pemberi bantuan, baik lembaga swadaya masyarakat atau perusahaan, langsung memberikan bantuannya langsung ke lokasi bencana, tanpa koordinasi dengan pemerintah. Padahal, kata dia, pemerintah adalah pihak berwenang yang memiliki data mengenai daerah yang sudah dan belum tersentuh logistik.

Akibatnya, kata Victor, terjadi penumpukan logistik di satu titik, sementara di titik pengungsian lainnya justru kekurangan. "Misal mereka kenal dengan bupatinya dan lurahnya, mereka langsung ke sana, padahal di desa itu tidak perlu," ujarnya.

Untuk itu, Victor mengimbau para pendonor tidak bergerak sendiri. Ia meminta para pemberi bantuan berkoordinasi dengan pemerintah agar penyaluran bantuan dapat lebih merata. "Jadi semua ada koordinasinya," kata dia.

Baca: Kurang Koordinasi, Penyebab Bantuan Gempa Lombok Tidak Merata

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Problem kedua, menurut Victor, adalah sulitnya mencapai lokasi yang terisolasi. Sejumlah tempat sulit dijangkau oleh kendaraan bermotor sehingga datangnya bantuan menjadi terlambat. "Sulit menjangkau daerah yang terisolir," kata dia.

Masalah yang ketiga, kata dia, adalah ketidaktahuan antara pemerintah dan korban bencana alam yang terkena dampak. Pemerintah kurang mendapat informasi mengenai daerah terdampak gempa yang belum tersentuh bantuan. Di sisi lain, pejabat setempat dan masyarakat juga tidak tahu cara untuk memberitahu bahwa mereka membutuhkan bantuan logistik. "Jadi mereka hanya menunggu dan di tingkat provinsi enggak tahu apa-apa soal daerah itu, apalagi di tingkat pusat," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah pengungsi gempa Lombok di beberapa tempat mengeluhkan masih kekurangan logistik dan makanan. Atin Dina Mariana, salah satu pengungsi di halaman Islamic Center, Kota Mataram, salah satunya.

Ditemui Tempo pada Ahad malam, 19 Agustus 2018, Atin mengaku kesulitan air bersih. Ia juga mengaku belum mendapatkan makanan. Meski demikian, Atin dan warga lainnya tak berkecil hati. “Warga di Lombok Utara dan Lombok Timur lebih membutuhkan karena di sana paling parah,” ujarnya.

Baca: Rumah Sudah Didata, Korban Gempa Lombok Sembalun Tunggu Bantuan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

15 Mei 2024

Seorang perempuan melintas dekat rumah yang roboh akibat gempa bumi di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 18 Maret 2019. Menurut data BPBD NTB terdapat sebanyak 28 rumah mengalami rusak berat serta 499 rumah mengalami rusak sedang dan rusak ringan akibat gempa yang mengguncang Lombok. ANTARA
Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.


Jokowi Sentil Rumitnya Pencairan Bantuan Gempa Lombok, Palu, hingga Cianjur

2 Maret 2023

Presiden RI Joko Widodo bertolak menuju Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (1/3/2023) untuk meletakkan batu pertama pembangunan proyek strategis nasional PLTA Mentarang Induk PT Kayan Hydropower Nusantara, Malinau, Kalimantan Utara, Rabu, 1 Maret 2023. Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman
Jokowi Sentil Rumitnya Pencairan Bantuan Gempa Lombok, Palu, hingga Cianjur

Presiden Jokowi mengatakan masyarakat harus dibuat menunggu karena ternyata pencairan dana bantuan gempa dan bencana alam lain ruwet setengah mati.


Kata Pakar Geologi soal Kemunculan Mirip Pulau Kecil usai Gempa Maluku

11 Januari 2023

Gundukan tanah mirip pulau kecil yang muncul sesaat gempa Maluku di Desa Teinaman, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku Selasa 10 Januari 2023. Foto: istimewa
Kata Pakar Geologi soal Kemunculan Mirip Pulau Kecil usai Gempa Maluku

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia bicara munculnya material mirip pulau kecil di Desa Teinaman, Kepulauan Tanimbar usai gempa Maluku


Dana Pembangunan Rumah Korban Gempa Lombok Diblokir BNPB

13 Desember 2021

Foto kolase rumah warga yang rusak pascagempa 7 Agustus 2018 (atas) dan suasana dua tahun setelah bencana gempa (bawah) di Desa Bentek, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu 5 Agustus 2020. Menurut data BNPB bencana gempa bumi berkekuatan 7 SR yang mengguncang Lombok pada 5 Agustus 2018 mengakibatkan 564 orang dinyatakan meninggal dunia yang sebagian besar atau 467 orang merupakan warga Kabupaten Lombok Utara yang lokasinya tak jauh dari pusat gempa dan sisanya tersebar di Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Mataram, Sumbawa dan Sumbawa Barat. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Dana Pembangunan Rumah Korban Gempa Lombok Diblokir BNPB

Dana untuk membangun hunian korban gempa Lombok yang diblokir itu mencapai Rp250 miliar.


BMKG Waspadai Gempa Mamuju Sebabkan Tsunami

15 Januari 2021

Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust). Foto/Youtube
BMKG Waspadai Gempa Mamuju Sebabkan Tsunami

BMKG ungkap pola sama yang terjadi antara pemicu Gempa Mamuju-Majene, Sulawesi Barat, dengan Gempa Lombok, NTB, 2018.


Kunjungi Lombok, Ma'ruf Amin Tinjau Rekonstruksi Pasca Gempa

19 Februari 2020

Wakil Presiden Maruf Amin ditemani sejumlah menteri dan kepala daerah menjawab pertanyaan wartawan di Pendopo Bupati Lebak, Banten, Kamis 30 Januari 2020. Maruf Amin menyebutkan pemulihan pascabencana longsor dan banjir bandang sudah dalam proses pelaksanaan seperti pembangunan 12 jembatan yang rusak, gedung sekolah, relokasi tempat korban bencana, dan kompensasi berupa uang tunai bagi korban yang ingin membangun kembali rumahnya. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Kunjungi Lombok, Ma'ruf Amin Tinjau Rekonstruksi Pasca Gempa

Ma'ruf Amin juga diagendakan meninjau proyek-proyek Wisata Mandalika serta UMKM atau pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pencegahan stunting.


Viral Waspadai Megathrust Jakarta, Ini 3 Alasan Tak Perlu Panik

7 Januari 2020

Sejumlah mobil melintasi terowongan (underpass) saat terjadi banjir di Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Kamis 2 Januari 2020. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 2 Januari 2020, terdapat 63 titik banjir di wilayah DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Viral Waspadai Megathrust Jakarta, Ini 3 Alasan Tak Perlu Panik

Menurut BMKG, gempa Lombok tidak mungkin picu gempa ataupun megathrust di Jawa, utamanya Jakarta, seperti isi pesan yang viral.


Gempa Menggoyang Lombok

9 Oktober 2019

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Gempa Menggoyang Lombok

Berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.


Profesor Amerika Minta Maaf Ungkap Potensi Gempa Lombok

18 Juli 2019

Seorang perempuan melintas dekat rumah yang roboh akibat gempa bumi di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 18 Maret 2019. Menurut data BPBD NTB terdapat sebanyak 28 rumah mengalami rusak berat serta 499 rumah mengalami rusak sedang dan rusak ringan akibat gempa yang mengguncang Lombok. ANTARA
Profesor Amerika Minta Maaf Ungkap Potensi Gempa Lombok

Sedikitnya gempa besar selama 500 tahun terakhir menandakan bahwa ada kemungkinan munculnya gempa besar.


Pasca Gempa Lombok, Pertumbuhan Sektor Pertanian Lombok Anjlok

15 Juli 2019

Lahan pertanian bertingkat di Tetebatu, Lombok, NTB.
Pasca Gempa Lombok, Pertumbuhan Sektor Pertanian Lombok Anjlok

Pertumbuhan lapangan usaha pertanian di NTP pasca-gempa Lombok hanya sebesar 0,07 persen.