Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Sumbang Susu Formula ke Korban Gempa Lombok, Alasannya...

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Ribuan dus bantuan dikirimkan Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya dan Lanud Halim Perdanakusuma bagi para korban gempa Lombok.
Ribuan dus bantuan dikirimkan Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya dan Lanud Halim Perdanakusuma bagi para korban gempa Lombok.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengimbau masyarakat agar tidak menyumbangkan susu formula untuk korban gempa Lombok. Sutopo menjelaskan, lokasi pengungsian tidak memiliki perlengkapan yang memadai untuk membuat susu formula.

Baca juga: Alasan Jokowi Belum Tetapkan Bencana Nasional untuk Gempa Lombok

"Terbatasnya sarana untuk penyiapan susu formula, seperti air bersih, alat memasak, botol steril, dan lainnya sangat terbatas di pengungsian," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu malam, 11 Agustus 2018.

Menurut Sutopo, susu formula menjadi bantuan yang umum disalurkan masyarakat. Namun, terbatasnya perlengkapan penyediaan susu formula justru mengancam kesehatan bayi dan balita. Sutopo melanjutkan, bayi berusia di bawah enam bulan dua bulan yang menerima bantuan susu formula dua kali lebih banyak terkena diare.

Baca juga: Bantuan Gempa Lombok dari Yogyakarta Capai 12,5 Ton

Lembaga internasional seperti Unicef dan World Health Organization (WHO) juga telah mengingatkan bahaya susu formula untuk korban di pengungsian. Sutopo mencontohkan satu kasus, yakni gempa di Bantul, Yogyakarta. Menurut dia, penyaluran susu formula menyebabkan jumlah diare pada anak berusia di bawah dua tahun meningkat.

"Di mana ternyata 25 persen dari penderita itu meminum susu formula," ujar Sutopo. "Banyak kasus saat bencana di dunia, pemberian susu formula kepada balita dan anak-anak justru meningkatkan penderita sakit dan kematian," lanjut dia.

Karena itu, Sutopo mengimbau agar masyarakat tak menyalurkan susu formula dan produk bayi lainnya tanpa persetujuan Dinas Kesehatan setempat. Produk bayi yang dimaksud seperti botol dan dot.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Gempa Lombok Utara, Korban Meninggal 82 Orang

Di Kabupaten Lombok Utara, ujar dia, terdapat 1.991 balita berusia nol sampai lima tahun dan 2.641 anak dengan rentang usia 6-11 tahun. Akan tetapi, BNPB belum memiliki data pasti jumlah bayi dan anak-anak korban gempa.

Gempa Lombok pertama terjadi pada Ahad, 5 Agustus 2018. Waktu itu, gempa berkekuatan 7 skala Richter (SR) menimpa Lombok dan sekitarnya. Gempa susulan pun melanda dengan kekuatan 6,2 SR pada Kamis, 9 Agustus 2018.

BNPB mencatat, korban yang meninggal dunia hingga Sabtu, 11 Agustus 2018 mencapai 387 orang. Rinciannya, yakni 334 orang di Lombok Utara, 30 orang di Lombok Barat, 10 orang di Lombok Timur, sembilan orang di Kota Mataram, dua orang di Lombok Tengah, dan dua orang di Denpasar.

Baca juga: Mengapa Korban Gempa Lombok Begitu Banyak

Simak terus kabar terbaru tentang Gempa Lombok hanya di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

1 hari lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

3 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

3 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

4 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

9 hari lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

9 hari lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.