TEMPO.CO, Jakarta - Joko Widodo atau Jokowi dan Maruf Amin akan mendaftar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat, 10 Agustus 2018, sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca: Relawan Jokowi Tinggalkan Tugu Proklamasi Usai Cawapres Diumumkan
Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrasi Johnny Plate mengatakan pasangan tersebut akan terlebih dulu berkumpul di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat. Keduanya kemudian berangkat dari lokasi tersebut ke kantor KPU. "Mulai berkumpul jam 08.00 (di Gedung Joang 45)," katanya saat dihubungi, Kamis, 9 Agustus 2018.
Johnny menuturkan, tidak akan ada konsentrasi massa pendukung besok. "Kami berusaha untuk mememeriahkan pesta demokrasi Pilpres namun kami juga diminta oleh Pak Jokowi untuk menjaga solidaritas dengan sebangsa di NTB yang terkena musibah bencana gempa bumi," ujarnya.
Jokowi-Maruf nantinya hanya akan diantar oleh ketua umum dan sekretaris jenderal partai pendukung. Sekitar lima truk disiapkan untuk membawa rombongan tersebut ke KPU.
Beredar kabar Jokowi akan mengendarai motor menuju tempat pendaftaran Pilpres besok. Namun Johnny belum memastikannya. "Keamanan dan sekuriti akan menjadi pertimbangan apakah akan naik motor atau tidak," katanya.
Jokowi resmi mengumumkan Maruf Amin menjadi cawapresnya dalam Pilpres 2019 petang tadi. Dia membuat deklarasi di Restoran Plataran Menteng, Jakarta.
"Dengan perenungan yang mendalam dan masukan saran dari seluruh elemen masyarakat, saya memutuskan dan telah mendapatkan keputusan dari koalisi Indonesia kerja yang akan mendampingi saya sebagai calon wakil presiden adalah Prof Dr KH Maruf Amin," ucap Jokowi.
Baca: Maruf Amin: Alhamdulillah, Tanpa Diduga Saya Dipilih Jokowi
Maruf dipilih karena dianggap mampu melengkapi Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, kombinasi keduanya merupakan representasi kalangan nasionalis dan religius.
Maruf Amin sebelumnya telah menyatakan siap menjadi calon wakil presiden mendampingi Jokowi dalam pilpres 2019 mendatang. "Kalau untuk negara, saya siap. Kalau untuk pribadi, sejujurnya saya ini kiai saja sudah cukup. Tapi kalau negara dan bangsa memerlukan, saya bersedia," tuturnya lewat keterangannya pada Jumat, 20 Juli 2018.