TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berencana menambah kapal bantu rumah sakit di institusinya. Saat ini, TNI hanya memiliki satu kapal bantu rumah sakit yaitu Kapal Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso. "Mudah-mudahan rencana strategis (renstra) ke-3 kami ajukan untuk penambahan," ujar Hadi di KRI Soeharso, Senin, 23 Juli 2018.
Baca: Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI
Menurut Hadi, rencana penambahan kapal bantu rumah sakit ini akan disesuaikan dengan renstra serta keuangan negara. Namun, dia tak merinci berapa jumlah kapal bantu rumah sakit yang akan ditambah.
Hadi mengatakan penambahan kapal bantu rumah sakit ini memang dibutuhkan. Nantinya, kata dia, kapal baru akan ditempatkan di wilayah timur Indonesia.
KRI dr. Soeharso sudah banyak menjalankan misi kemanusiaan seperti membantu pengobatan masyarakat di daerah terpencil dan pulau terluar Indonesia. Salah satunya, KRI dr. Soeharso menjadi kapal bantu rumah sakit saat tragedi tsunami Aceh 2004 lalu.
Hadi menginginkan kapal bantu rumah sakit yang baru akan befungsi seperti KRI dr. Soeharso. Menurut dia, KRI dr. Soeharso bisa diperuntukkan menjadi rumah sakit kelas satu hingga tiga.
Simak juga: Intip Fasilitas KRI dr. Soeharso 990, Rumah Sakit Kapal Pertama
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar Fadhilah tak dapat memastikan jumlah ideal penambahan kapal bantu rumah sakit ini. Menurut dia, tak ada ukuran ideal jumlah kapal bantu rumah sakit untuk negara seluas Indonesia. "Kira-kira butuh berapa idealnya? kalau saya sebagai TNI idealnya 10," tuturnya.