TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Laut menggelar simulasi kesiapsiagaan tindak pidana terorisme di laut. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Koarmada II tahun 2018 di Kawasan Megamas Pantai Manado, Kamis, 19 Juli 2018.
Empat KRI, yaitu KRI Mulatatuli - 561, KRI Diponegoro - 365, KRI Badik-623, KRI Sultan Nuku-373, ikut dalam kegiatan ini. Selain itu, dua Sea Rider Satkopaska dari jajaran Koarmada II, Kal Patola 1827 dan KAL Tedong Naga 1825 dari jajaran Lantamal VIII Manado.
Baca juga: Presiden Jokowi Lantik 724 Perwira TNI - Polri
Kepala Dinas Penerangan Lantamal VIII Mayor Laut (P) Jusuf Ali mengatakan kegiatan ini merupakan latihan kesiapsiagaan Koarmada II tahun anggaran 2018. "Dalam latihan ini melibatkan sekitar 650 personel. Latihan ini untuk kesiapsiagaan kita, karena prajurit dituntut untuk kesiapsiagaan," katanya.
Dalam simulasi manuver lapangan kesiapsiagaan pengendalian anti-teror ini menceritakan telah terjadi pembajakan oleh kelompok teroris. Para teroris itu telah menguasai kapal tangker MT Pancalima yang berlayar dari Bitung menuju Tahuna, pada posisi di perairan Talisei.
Kelompok teroris itu telah melakukan pengamatan sebelumnya terhadap Kapal Tanker MT Pancalima dengan menggunakan speedboat yang bermanuver di perairan Talisei.
Baca: Mayoritas Warga Menilai TNI dan Polri Netral dalam Pilkada 2018
Kapal tangker dengan Gross Tonage 14.000 ton beserta 24 ABK tersebut telah dibajak oleh kelompok teroris yang berjumlah sepuluh orang bersenjatakan lima pucuk AK-47, dua pucuk pistol, beberapa bahan peledak jenis Semtex dan RDX. Selain menguasai kapal tangker tersebut, para teroris juga telah menembak mati satu crew MT Pancalima serta menyandera nakhoda dan ABK. Para teroris tersebut menuntut pembebasan Elhamid salah satu rekan mereka yang ditahan di Lapas Manado.
Kasarmada II beserta staf dan Dansatgas menghadiri penyampaian perintah Pangarmada II, kemudian selanjutnya melaksanakan gelar pasukan oleh unsur-unsur Koarmada II. Unsur-unsur tersebut terdiri KRI Diponegoro-365, KRI Sultan Nuku-373, KRI Badik-623, Kal Tedong Naga KAL Patola, dua Sea Rider, Pesawat NC 212-U6216, Helikopter Panther AS 565 dan dua tim Datasemen Antiteros dari Satkopaska Armada II.
Baca: JK Minta Calon Perwira Remaja TNI dan Polri Jaga Sikap Disiplin
Kemudian TNI AL melakukan penyelamatan sandera dan kapal MT Pancalima. Dalam penyelamatan tersebut terjadi pertempuran sengit di atas kapal. Di akhir simulasi itu, TNI AL berhasil melumpuhkan para teroris serta menguasai kapal yang dibajak tersebut.