TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah dirinya bergerilya untuk menyokong Anies Baswedan menjadi calon presiden 2019. JK menginginkan Anies fokus pada tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Enggak. Justru ke Anies saya masih berdiskusi, 'Anda akan berhasil kalau DKI bagus, jadi fokus saja ke DKI dulu. Kalau Anda berhasil di situ, akan menjadi modal luar biasa'," kata JK dalam wawancara dengan Tempo di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2018.
Baca: JK Sarankan Anies dan AHY Jadi Capres di 2024
JK beberapa waktu terakhir kerap berjumpa dengan Anies. Jumat dua pekan lalu, dia bersama Anies meninjau sejumlah venue Asian Games 2018 dan salat Jumat di Masjid Al-Bina, Kompleks Gelora Bung Karno. JK bahkan mengajak Anies ikut naik mobilnya dan mengantarkan ke Balai Kota.
JK menganggap wajar jika aktivitas itu oleh banyak pihak dikaitkan dengan politik. Namun ia membantah membahas pilpres bersama Anies. "Kami sama-sama meninjau Asian Games, kemudian rapat, kemudian Jumatan, satu arah kantor saya berdekatan, mobilnya di mana dia juga tidak tahu, ya sudah ikut. Itu saja sebenarnya," ucapnya.
Baca: Anies Baswedan Mau Diusung Jadi Capres, Jokowi: Sangat Bagus
Mantan ketua umum Partai Golkar ini menilai Anies masih kurang pengalaman untuk menjadi calon presiden 2019. Menurut dia, Anies baru dinilai pantas maju sebagai capres pada pilpres berikutnya. "Saya bilang ke yang muda-muda, 'Masa Anda adalah 2024'," kata Kalla.
Meski demikian, JK menilai Anies Baswedan masih tetap bisa bersaing jika maju pilpres 2019. Alasannya, saat ini sentimen keagamaan menguat. "Walaupun Anies bukan dari partai agama, tapi setidaknya lebih dekat," tuturnya.