TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tak menjawab lugas saat ditanya apakah masih ingin maju menjadi kandidat calon wakil presiden untuk Joko Widodo alias cawapres Jokowi dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
Muhaimin mengatakan, PKB sudah memiliki gerakan mengusung Jokowi-Muhaimin alias Join. Namun, kata dia, PKB akan melihat perkembangan politik dalam waktu dekat. "Sudah saya umumkan berkali-kali bahwa kami mendukung Pak Jokowi dan Muhaimin, Join. Hal-hal lain menyangkut berikutnya nanti lihat perkembangannya," kata Muhaimin atau biasa disapa Cak Imin di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Juli 2018.
Baca: Ini Kriteria Cawapres Jokowi Versi PPP
Pernyataan ini disampaikan Muhaimin seusai mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Airlangga Hartarto. Muhaimin menerima Airlangga dan sejumlah jajaran Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar di kantornya hari ini. Dalam pertemuan itu, mereka membahas ihwal koalisi pengusung Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019.
Muhaimin dan Airlangga tertawa bersamaan saat dicandai soal posisi cawapres Jokowi. Selama ini, keduanya memang kerap disebut-sebut sebagai kandidat cawapres calon petahana itu. Airlangga diajukan oleh kader Partai Golkar, sedangkan Muhaimin kerap mendeklarasikan diri sebagai cawapres Jokowi.
Muhaimin mengatakan bahwa mereka memiliki persamaan, yakni sama-sama mendukung Jokowi. Dia pun meminta agar persamaan itu yang diperhatikan, bukan perbedaannya.
Simak juga: Demokrat Sebut JK-AHY adalah Terobosan Politik
"Jangan cari perbedaan dulu, cari persamaan. Ini kan persamaannya sama-sama Jo, satunya Gojo, satunya Join. Udah yang penting sama-sama dulu. Hahaha," kata Muhaimin diikuti gelak tawa orang-orang yang hadir.
Muhaimin dan Airlangga kompak menyatakan bahwa tak ada pembahasan perihal cawapres Jokowi dalam pertemuan tadi. Airlangga berujar, pembicaraan soal cawapres untuk Pilpres 2019 akan dilakukan setelah konsolidasi partai koalisi pengusung Jokowi.