Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pusat Vulkanologi: Banjir Bandang Banyuwangi Murni Peristiwa Alam

image-gnews
Warga dan relawan membersihkan rumahnya dari material pasir dan lumpur akibat banjir bandang di Desa Alas Malang, Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, 23 Juni 2018. Akibat kejadian tersebut, sedikitnya 328 unit rumah rusak serta meninggalkan endapan lumpur dan pasir setinggi 1 meter di permukiman warga. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Warga dan relawan membersihkan rumahnya dari material pasir dan lumpur akibat banjir bandang di Desa Alas Malang, Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, 23 Juni 2018. Akibat kejadian tersebut, sedikitnya 328 unit rumah rusak serta meninggalkan endapan lumpur dan pasir setinggi 1 meter di permukiman warga. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Lumajang - Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) turun ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk melakukan kajian terkait dengan penyebab banjir bandang yang melanda empat dusun di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jumat pekan lalu. Kepala Bidang Mitigasi Pergerakan Tanah PVMBG Agus Budianto menegaskan, kejadian ini merupakan peristiwa alam.

"Kami telah lakukan kajian, ini murni peristiwa alam," kata Agus dalam rilis Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang diterima Tempo, Senin pagi, 25 Juni 2018.

Baca: BPBD Banyuwangi: 415 Rumah Terdampak Banjir Bandang

Agus menjelaskan, banjir ini terjadi akibat longsor di puncak Gunung Pendil, yang merupakan gunung api tertua di kompleks Gunung Raung. Berdasarkan pantauan satelit dan kajian PVMBG, hutan di kompleks Gunung Raung masih lebat. "Hutannya masih sangat lebat. Kami tegaskan ini peristiwa alam," ucap Agus.

Ketinggian Gunung Pendil sekitar 2.350 meter di atas permukaan laut. Adapun titik tertinggi longsor ada di ketinggian 2.245 mdpl. Gunung Pendil memiliki penampang kerucut yang curam dengan kemiringan lebih dari 45 derajat. Menurut Agus, mahkota longsor terjadi di kerucut Gunung Pendil. Longsor di Gunung Pendil terjadi akibat di gunung ini terjadi banyak pelapukan material vulkanis, karena gunung ini merupakan gunung api tertua yang tumbuh di kaldera besar.

Saat musim kemarau, terjadi rekahan-rekahan (retakan) tanah. Pada musim hujan, air masuk ke dalam rekahan hingga mengalami kejenuhan air. Ketika curah hujan sangat tinggi, air semakin susah masuk dan terbendung, lalu tidak mampu tertahan. Karena gravitasi air turun, terjadi longsor. "Kejadian kemarin kan karena curah hujan meningkat sekitar empat hari, menggenangi tanah di sana, akhirnya tidak tertampung, lalu mendobrak sisa material yang ada di atas," tutur Agus.

Baca: Banjir Bandang Terjang Empat Dusun di Banyuwangi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat longsor, air membawa material vulkanis yang mengalami pelapukan dan mendesak material lain, termasuk pohon-pohon besar. "Meskipun pohon besar, karena tanah di bawahnya mengalami pelapukan, pohon akan terbawa hingga akarnya. Ada ketinggian, kemiringan, akumulasi air, dan pelapukan, maka terjadilah longsor ini," kata Agus.

Berdasarkan kajian PVMBG, longsor yang terjadi di Gunung Pendil membawa material vulkanis yang mengalir ke Sungai Badeng. Ini merupakan jalur wilayah tangkapan air Gunung Pendil, sehingga menyebabkan banjir bandang. "Sejak kejadian banjir Mei lalu di lokasi yang sama, kami langsung kaji dan hasilnya sudah disosialisasi ke pemkab tentang potensi bencana geologi dari Raung. Sebenarnya kesiapan sudah dibangun sejak dini oleh pemkab dan warga. Ini sebabnya, tidak ada korban jiwa, karena warning sudah ada," kata Agus.

Baca: Ketinggian Lumpur Banjir Bandang Banyuwangi Mencapai 1 Meter

Agus berujar, saat ini, pihaknya kembali ke Banyuwangi untuk melakukan kajian kembali, menghitung berapa material yang mengalami pelapukan di Gunung Pendil. "Dan potensi terjadinya longsor," ucap Agus. Dalam kesempatan itu, Agus juga mengimbau warga untuk tetap waspada. Karena kondisi pelapukan di Gunung Pendil disertai anomali curah hujan yang masih tinggi, warga bersama pemkab tetap diminta untuk terus memantau bila ada peningkatan aliran air.

"Antisipasinya bisa dengan segera membersihkan penghalang-penghalang di aliran sungai. Dan yang penting, tetap antisipasi dan waspada, khususnya rumah-rumah yang ada di sempadan sungai," tutur Agus.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Musim Penghujan Mulai Masuk, BMKG Ingatkan Isi Waduk sekaligus Waspada Banjir

5 jam lalu

Petugas Dinas Perhubungan mengatur lalu lintas saat terjadinya banjir di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu, 20 Februari 2021. Intensitas hujan yang tinggi serta buruknya drainase menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Musim Penghujan Mulai Masuk, BMKG Ingatkan Isi Waduk sekaligus Waspada Banjir

BMKG menyatakan saat ini hujan masuk secara gradual ke wilayah Indonesia yang terjadi karena La Nina sudah mulai aktif kembali dalam kategori lemah.


Jakarta Banjir Karena Hujan Lebat Hari, Paling Banyak di Jakarta Selatan

5 jam lalu

Sejumlah kendaraan melintas saat banjir merendam Jalan Cipete Utara, Jakarta, Selasa, 5 November 2024. Banjir tersebut disebabkan hujan lebat di kawasan Jakarta dan sekitarnya serta sistem drainase yang buruk. ANTARA FOTO/Zaky Fahreziansyah
Jakarta Banjir Karena Hujan Lebat Hari, Paling Banyak di Jakarta Selatan

Dari Cipulir sampai Lubang Buaya, sebanyak tujuh ruas jalan dan 45 RT terendam banjir karena hujan lebat hari ini.


Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

1 hari lalu

Petugas TRC BPBD D.I Yogyakarta melihat kondisi jalan Gunung Kelir-Kutogiri yang tertutup material tanah longsor di Perbukitan Menoreh, Girimulyo, Kulon Progo, D.I Yogyakarta, Selasa, 16 November 2021. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

Masyarakat dan juga kalangan wisatawan yang mempersiapkan rencana liburan ke Yogyakarta perlu mewaspadai potensi akibat cuaca buruk seiring meningkatnya intensitas hujan awal November 2024 ini.


Raja Spanyol Dipermalukan, Dilempari Lumpur Saat Kunjungi Korban Banjir

1 hari lalu

Raja Felipe VI dan Ratu Letizia dari Spanyol tiba di resepsi Raja Charles Inggris di Istana Buckingham di London, Inggris 5 Mei 2023 REUTERS/Henry Nicholls
Raja Spanyol Dipermalukan, Dilempari Lumpur Saat Kunjungi Korban Banjir

Korban banjir di Spanyol marah kepada Raja Spanyol Felipe VI dan melemparinya dengan lumpur.


Jakarta Hujan Lebat Hari Ini, 2 Titik Banjir Muncul di Jalan Kemang Utara

3 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pixabay
Jakarta Hujan Lebat Hari Ini, 2 Titik Banjir Muncul di Jalan Kemang Utara

Peta peringatan dini cuaca BMKG menunjukkan hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir tersebar cukup luas di Jabodetabek, Sabtu siang.


Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

3 hari lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Ifa Nahdi
Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

BNPB mencatat 1.427 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada Jumat malam, 1 November 2024.


WNI Selamat dari Banjir di Valencia Spanyol

3 hari lalu

Mobil-mobil yang rusak terlihat di sepanjang jalan setelah hujan lebat yang menyebabkan banjir, di pinggiran Valencia, Spanyol, 31 Oktober 2024. Banjir bandang menyapu ratusan mobil hingga terguling, saling bertumpuk, dan berserakan di jalanan. REUTERS/Eva Manez
WNI Selamat dari Banjir di Valencia Spanyol

KBRI Madrid telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI di Valencia. Tak ada WNI yang meninggal dalam musibah banjir tersebut


Banjir di Spanyol, Gedung Pengadilan Diubah Jadi Kamar Mayat

3 hari lalu

Warga berjalan berjalan melewati gerbong-gerbong dan mobilyang terdampar akibat banjir di sepanjang rel kereta api, di Alfafar, Spanyol, 31 Oktober 2024. REUTERS/Susana Vera
Banjir di Spanyol, Gedung Pengadilan Diubah Jadi Kamar Mayat

Banjir yang terjadi di Spanyol menyebabkan sekitar 205 orang meninggal dan puluhan lainnya hilang.


Pemda Jakarta Antisipasi Dampak Musim Hujan, Beberapa Titik Ini Masih Rawan Banjir

5 hari lalu

Pekerja mengoperasikan alat berat untuk mengeruk lumpur di kali Sunter, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menargetkan perbaikan turap kali Sunter, Jakarta rampung pada April 2024 untuk mencegah longsor dan antisipasi banjir. ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso
Pemda Jakarta Antisipasi Dampak Musim Hujan, Beberapa Titik Ini Masih Rawan Banjir

Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menyisir lagi sejumlah area rawan banjir di DKI, mengingat musim hujan sudahdi depan mata.


WALI Penuhi Arahan Jokowi untuk Selesaikan Macet dan Banjir di Kota Malang

6 hari lalu

Presiden RI periode 2019-2024 Joko Widodo bersama Calon Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di Kota Malang, Jawa Timur. Dok. Wahyu Hidayat
WALI Penuhi Arahan Jokowi untuk Selesaikan Macet dan Banjir di Kota Malang

Wahyu Hidayat selama ini dikenal sebagai ahli tata kota dan bersama Ali Muthohirin telah memiliki program prioritas yang dijalankan apabila terpilih di Pilwali Kota Malang 2024. Program unggulan itu adalah menyelesaikan masalah dasar perkotaan, seperti banjir, kemacetan, dan parkir.