Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fadli Zon: Gerindra Tetap Prioritaskan Koalisi dengan PKS dan PAN

Reporter

image-gnews
Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon saat mengahadiri acara seremonial pelepasan rombongan mudik ke Padang di Masjid At-Tin, Jakarta Timur pada Ahad, 17 Juni 2018. Dewi Nurita/Tempo
Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon saat mengahadiri acara seremonial pelepasan rombongan mudik ke Padang di Masjid At-Tin, Jakarta Timur pada Ahad, 17 Juni 2018. Dewi Nurita/Tempo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan Gerindra tetap memprioritaskan rencana membangun koalisi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN), serta mendekati partai-partai lain yang belum menyatakan sikap, untuk membangun koalisi dalam Pemilihan Presiden 2019.

"Arah Gerindra jelas. Kami memprioritaskan koalisi dengan PAN dan PKS, kemudian tentu saja dengan partai-partai yang belum menyatakan sikap," ujar Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Masjid At-Tin, Jakarta Timur pada Ahad, 17 Juni 2018.

Baca: Fadli Zon: Gerindra Tunggu Jokowi Umumkan Cawapres

Hal tersebut diungkapkan Fadli Zon menyusul terkuaknya rencana pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam waktu dekat. Gerindra tidak menampik bahwa pertemuan tersebut akan membahas kemungkinan kedua partai tersebut berkoalisi di Pilpres 2019.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dengan terang menyatakan bahwa partainya membuka diri untuk semua kemungkinan koalisi, termasuk membentuk koalisi kerakyatan bersama Partai Demokrat. Namun, Fadli Zon membantah jika Gerindra akan meninggalkan PKS dan PAN, di mana ketiganya banyak membangun koalisi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

Koalisi ketiganya juga terbukti sukses membawa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pemilihan Gubernur DKI 2017.

Baca: Gerindra: Komunikasi dengan Demokrat Setelah PAN dan PKS Solid

Sampai saat ini, baru koalisi pendukung inkumben Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang jelas terbentuk, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, Partai NasDem dan Partai Persatuan Pembangunan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, kubu penantang Jokowi belum jelas terlihat. Partai Gerindra kukuh menyatakan akan kembali mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, sementara Prabowo sendiri belum mendeklarasikan diri.

Belakangan, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengusulkan pembentukan koalisi keumatan yang terdiri dari Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PBB. Usulan tersebut diungkapkan Rizieq saat Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengunjunginya seusai ibadah umrah di Mekkah pada Sabtu, 2 Juni 2018.

Fadli Zon mengatakan, koalisi tersebut hanya soal penamaan saja dan membuka peluang untuk partai lain ikut bergabung. Termasuk untuk Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menganggap koalisi keumatan masih sebatas wacana sementara persiapan menjelang pemilihan presiden sudah semakin dekat.

"Saya tidak yakin koalisi keumatan ini akan menjadi kekuatan yang solid. Kalau sebagai wacana, sah-sah saja. Kalau istilah keumatan ini kan cenderung ke politik identitas," kata Ace saat ditemui Tempo di bilangan Cikini, Jakarta Pusat pada Rabu, 6 Juni 2018.

Menurut Ace, kesepakatan-kesepakatan politik secara teknis dalam koalisi yang diusulkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) ini sulit dibentuk. Sebab, kata dia, semua partai memiliki keinginan yang berbeda tentang calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung. "Seperti kita ketahui, PAN ingin mengajukan Zulkifli Hasan, Gerindra ingin mengajukan Prabowo, PBB juga maunya Yusril yang maju. Koalisi itu kan harus punya persepsi yang sama dulu," kata Ace.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Halal Bihalal PKS, Prabowo dan Gibran Tak Hadir

24 menit lalu

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar halalbihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024. Sejumlah pimpinan partai politik hadir dan lembaga negara hadir dalam acara ini. Tempo/Yohanes Maharso
Halal Bihalal PKS, Prabowo dan Gibran Tak Hadir

PKS menggelar halalbihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024.


Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia berharap partai berlambang beringin ini mendapat tempat dalam kabinet Prabowo-Gibran


MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

10 jam lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.


Setelah Berkoalisi di Pilpres, PKS Siap Bekerja Sama dengan PKB di Pilkada 2024

11 jam lalu

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi memberikan keterangan pers usai menggelar rapat Partai Koalisi Perubahan di NasDem Tower, Jakarta, Senin, 18 September 2023.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Setelah Berkoalisi di Pilpres, PKS Siap Bekerja Sama dengan PKB di Pilkada 2024

PKS dan Golkar semakin intens membangun koalisi di Pilkada 2024 Kota Depok.


Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

14 jam lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

Imam mengatakan PKS sangat terbuka dan mengajak partai-partai di Depok, baik yang ada di parlemen maupun nonparlemen, guna memenangkan Pilkada 2024.


Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

15 jam lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di Kartanegara IV, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Surya Paloh menemui Prabowo Subianto setelah ditetapkan oleh KPU sebagai Presiden terpili 2024-2029 serta menyatakan NasDem  mendukung sepenuhnya ke pemerintahan baru di bawah Prabowo dan Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Politikus PAN itu mengaku tidak khawatir jatah kursi untuk partainya di kabinet Prabowo-Gibran akan berkurang.


Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.


Respons PKS soal PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi ditemui usai mengikuti Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024 secara Nasional di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Respons PKS soal PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Begini respons PKS soal PKB dan NasDem yang merapat ke Prabowo-Gibran. Padahal sebelumnya, mereka sama-sama berada di Koalisi Perubahan.


Undang Prabowo, PKS Bakal Gelar Karpet Merah di Acara Halalbihalal Besok

22 jam lalu

(Dari kiri) Mantan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mantan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi ketika memberikan keterangan pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Defara
Undang Prabowo, PKS Bakal Gelar Karpet Merah di Acara Halalbihalal Besok

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menggelar halalbihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024 besok. Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakal Alhabsy mengatakan partainya mengundang semua partai politik dan pasangan calon presiden-wakil presiden peserta Pilpres 2024 untuk datang ke agenda persamuhan tersebut.


Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

23 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto saat menghadiri Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu 28 Februari 2024. TEMPO/Subekti
Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Gerindra menepis kabar kerenggangan hubungan antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Lantas, darimana munculnya kabar tersebut?