TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri bukanlah momen untuk melakukan lobi politik. “Lebaran ya bukan lobi politik. Lebaran itu salam-salaman, maaf lahir batin,” kata Aburizal di rumahnya, di Jakarta, Jumat 15 Juni 2018.
Aburizal mengaku tidak pernah berbicara politik ketika lebaran. Menurut dia, silaturahmi secara tulus yang dijalin saat lebaran akan berdampak pada hubungan politik ke depannya.
Baca: Ketua DPR: Pilpres 2019 Topik Hangat Saat Silaturahmi Idul Fitri
Saat Idul Fitri 2018, Aburizal menggelar open house di rumahnya, di Menteng, Jakarta Pusat pada pukul 15.00 hingga 18.00. Acara open house tersebut dihadiri sejumlah pejabat negara seperti Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Wakil Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah. Selain itu ada juga para politikus Golkar yaitu Mahyudin dan Fadel Muhammad.
Ical berharap, usai Idul Fitri masyarakat tetap bisa menahan hawa nafsu, terutama nafsu kekuasaan. Mertua artis kondang Nia Ramadhani yang juga pernah menjabat Ketua Umum Partai Golkar itu juga berharap, setelah Idul Fitri ini, elite politik tetap damai.
Baca: Pilpres 2019, Zulkifli Hasan: PAN Tentukan Sikap Saat Injury Time
Ia juga menyinggung perihal kontestasi di tahun politik ini. Aburizal mengimbau agar para peserta Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 nanti tetap rukun, begitu juga dengan para pendukungnya. “Saya kira, masalah Pilkada dan Pilres itu seperti bermain dalam olahraga. Seharusnya kita bisa damai,” kata dia.
Berbeda pandangan antara Aburizal Bakrie dan Bambang Soesatyo. Bambang, yang juga politikus Partai Golkar ini berpendapat isu soal perpolitikan menjelang Pemilhan Umum 2019 akan menjadi topik yang akan dibawa ketika bersilaturahmi selama hari raya Idul Fitri. "Lebaran kali ini pasti banyak dimanfaatkan elit untuk bicara tentang politik saat ini dan masa depan," ujar Bambang, Jumat kemarin.