TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel, yang diprotes Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, tokoh agama Yahya Cholil Staquf menyerukan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama. "Kita sampai tidak mampu lagi membedakan bagaimana konflik ini bermula dan bagaimana seharusnya konflik ini diselesaikan," ujar Yahya dalam video yang diunggah di YouTube oleh AJC Global sebagai penyelenggara acara itu, Selasa, 11 Juni 2018.
Kuliah bertema "Shifting the Geopolitical Calculus: From Conflict to Cooperation" itu digelar di The David Amar Worldwide North Africa Jewish Heritage Center, Yerusalem, pada 13 Juni 2018. Yahya berpendapat, dalam beberapa konflik di dunia, agama dijadikan justifikasi dan senjata. Sebagai kaum yang beragama, ia mempertanyakan apakah hal itu merupakan fungsi agama atau ada cara lain, yakni agama sebagai inspirasi untuk mencari solusi dari semua konflik.
Baca:
Wasekjen Gerindra Tuding Fadli Zon Hina ...
Gerindra: Fadli Zon Mengkritik, Bukan Menghina ...
Yahya menyebutkan salah satu ide yang ditawarkan Islam sebagai solusi bagi konflik di dunia, terutama konflik agama, adalah rahmat atau kasih sayang dan kepedulian satu sama lain.
Yahya berpendapat orang yang tidak memiliki rahmat dan kepedulian kepada orang lain tidak akan bisa memberikan keadilan bagi orang lain. "Rahmat adalah awal dari semua hal baik, yang selalu kita inginkan. Kita bisa bicara keadilan setelah kita memiliki rahmat," ucapnya.
Ia membacakan salah satu ayat Al-Quran dalam surat Ar Ra'd ayat 11. "Dalam Islam, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika suatu kaum itu tidak mengubah kondisinya sendiri," tuturnya. Ia mencontohkan, seorang dokter tidak akan bisa menyembuhkan penderita diabetes atau penyakit jantung selama pasien itu tidak mengubah pola hidupnya.
Baca:
Wasekjen Gerindra Keluar dari Partai, Gara-gara Fadli Zon ...
Kata Fadli Zon Soal Janjian Umroh Amien Rais ...
Menurut Yahya, dunia butuh perubahan, dan salah satu cara untuk melakukan perubahan dan menghentikan seluruh konflik di dunia adalah dengan rahmat. "Jika saya ingin berseru kepada dunia, saya akan serukan untuk memilih rahmat," katanya, yang langsung disambut tepuk tangan peserta kuliah.
Melalui akun Twitter-nya, Fadli Zon mengkritik, “Cuma ngomong begitu doang ke Israel. Ini memalukan bangsa Indonesia. Tak ada sensitivitas pada perjuangan Palestina. #2019GantiPresiden.”
Kritik Fadli memicu kemarahan Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Nuruzzaman. Menurut dia, Fadli Zon membelokkan ceramah Yahya menjadi hal yang bersifat politis, yaitu isu ganti presiden. "Bagi santri, penghinaan pada kiai adalah tentang harga diri dan marwah,” ujar Nuruzzaman, yang memutuskan keluar dari partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut.