TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin melepas peserta mudik gratis PKB di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 10 Juni 2018. Mudik gratis PKB itu bertajuk "C1NTA", singkatan dari Cak Imin untuk Indonesia.
Dalam sambutannya, Muhaimin meminta para pemudik mendoakannya agar menjadi presiden atau wakil presiden. "Jadi doakan kepada Allah. Ya Allah, jadikan Pak Muhaimin Iskandar presiden, setidak-tidaknya wakil presiden. Atau sebaliknya. Ya Allah, jadikan Cak Imin wakil presiden, setidak-tidaknya presiden," kata Muhaimin.
Baca: Survei: Muhaimin Iskandar Tak Unggul Sebagai Cawapres Jokowi
Muhaimin berujar memiliki dua alasan mengapa ingin menjadi calon wakil presiden. Para pemudik gratis, kata dia, bisa menyampaikan jawaban itu kepada para tetangganya di kampung halaman.
"Kalau tetangga-tetangga di kampung tanya kenapa Cak Imin ngebet banget jadi wapres, kenapa Cak Imin keliatan berambisi? Jawabannya, tenang. Semua karena diperintah oleh kiai dan ulama," ujarnya.
Simak: Didukung NU, Muhaimin Iskandar Percaya Diri Jadi Cawapres Jokowi
Jika kiai dan ulama sudah berbicara, kata Muhaimin, tak ada kata mundur dan ia akan berjuang menjalankan nasihat mereka. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini juga menyinggung perihal banyaknya impor.
Dia berpesan agar masyarakat tidak membelanjakan uangnya untuk membeli barang-barang impor, melainkan untuk barang-barang dalam negeri. "Produk dalam negeri mengalami masa suram hari ini. Serukan kepada keluarga, uang yang dibawa dari Jakarta hanya boleh dibelanjakan produk Indonesia. Setuju?" ucapnya.
Lihat: PBNU Dukung Jokowi jika Pilih Muhaimin Iskandar Jadi Cawapres
Dia mengatakan banjir barang impor ini menjadi salah satu poin kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal ini juga menjadi salah satu alasannya ingin menjadi pemimpin negeri. "Gara-gara banyak produk impor, saya ingin jadi calon presiden atau calon wakil presiden," tuturnya.
Mudik gratis "C1NTA" ini diikuti sekitar 1.100 peserta. Total ada 20 bus yang disediakan untuk tujuan Surabaya, Rembang, Semarang, Wonogiri, Klaten, dan Yogyakarta.