TEMPO.CO, Yogyakarta - Grup musik Slank akan pentas di Universitas Gadjah Mada dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila, Jumat, 1 Juni 2018. Vokalis Slank, Kaka, mengatakan mengamalkan Pancasila bukan hanya berupa hafalan.
“Pancasila jangan cuma hafalan. Brainwash tidak selalu ampuh, kita lakukan itu setiap hari, kehidupan berkeseharian,” katanya saat dikirab dengan andong di Yogyakarta, Kamis, 31 Mei 2018.
Baca: Aksi Bela Bangsa dan Aksi Pancasila Batal di Titik Nol Yogya
Kaka mencontohkan, kasus bercanda dengan kata bom saat di pesawat terbang. Karena itu, kata dia, Pancasila harus menjadi pedoman dalam keseharian. Tujuannya, menurut dia, supaya orang bisa berpikir tepat dengan Pancasila.
Ia juga menyarankan agar pendidikan Pancasila di sekolah terus digencarkan. “Akan menyanyikan 15 lagu,” ujarnya.
Bimbim, pentolan Slank, menyatakan keprihatinan atas kejadian bom di Surabaya dan tempat lain. Sebab, banyak orang tak berdosa menjadi korban akibat ulah para pengacau yang disebut teroris. “Kayaknya Slank perlu turun gunung untuk menyegarkan dan mengembalikan perdamaian,” ucapnya.
Simak: UGM Ajak Belajar Pancasila dari Slank
Pancasila saat ini, kata dia, belum sepenuhnya dijadikan sebagai jalan hidup. Bahkan ada kelompok yang mengaku Pancasilais, tapi cara-caranya jauh dari nilai Pancasila. “Pancasila cuma jadi gantungan di tembok saja,” tuturnya.
Ia berujar Slank sudah banyak membuat lagu soal Indonesia dan persatuan. Saat pentas, Bimbim melanjutkan, Slank bakal meneriakkan kembali Pancasila sekencang-kencangnya. “Kita mau teriakin lagi, Pancasila itu cool, enggak pernah ketinggalan zaman,” katanya.
MUH SYAIFULLAH