TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada atau UGM akan menggelar konser bertajuk #PancasilaRumah Kita pada 1 Juni 2018. Konser ini untuk memperingati 73 tahun kelahiran Pancasila sekaligus meneguhkan jati diri UGM sebagai Universitas Pancasila. Konser ini akan dimeriahkan grup musi rock Slank.
Selain itu ada juga orasi kebangsaan dari Rektor UGM Panut Mulyono, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X serta perwakilan mahasiswa.
Baca juga: Slank Tolak Manggung untuk Kampanye Pilkada 2018
“Belajar dan menyatakan Pancasila tidak harus dengan kongres. Slank bisa mewakili Kepancasilaan dan masih bisa diterima semua kalangan,” kata Profesor Sutaryo, guru besar UGM dan pakar Pancasila, Minggu, 27 Mei 2018.
Sutaryo menegaskan lagu-lagu Slank bisa diterima oleh banyak kalangan. Karya-karyanya mengandung nilai, ada ilmu, ada rasa dan ada karsa. “Itu bentuk dari ajaran Ki Hajar Dewantara,” kata dia.
Sutaryo menambahkan, Slank membumi di kalangan muda dan cocok dengan ajaran bangsa yang Pancasilais. Juga mengandung manusia yang Indonesia dan manusia budaya.
“Slank bagus dalam penyampaian manusia keindonesiaan. Bukan manusia Cina, bukan manusia Arab dan bukan John Lebanon," kata dia.
Baca juga: Slank Ajak Santri Lawan Kelompok Separatis
Menurut Widihasto Wasana Putra, salah satu panitia dari Sekretariat Bersama Keistimewaan Yogyakarta, konser ditempatkan di lapangan Pancasila Graha Sabha Pramana UGM. “Slank sebagai pemuncak acara hingga magrib, pas buka puasa,” kata dia.
Slank, kata Widihasto adalah group musik yang memiliki penggemar lintas batas, khususnya generasi muda. Diharapkan melalui momentum ini spirit nilai-nilai Pancasila dapat terpatri di hati dan pikiran generasi muda serta terimplementasi dalam praktek kehidupan sehari-hari. “Acara ini gratis dan terbuka untuk umum,” kata dia.