TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra dan Partai Demokrat tengah menjajaki peluang untuk berkoalisi pada pemilihan presiden 2019. Ketua Komando Tugas Bersama Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY telah bertemu dengan Ketua Pemenangan Pemilu 2019 Gerindra Sandiaga Uno.
"Pertemuan tersebut langkah yang baik. Kan dari awal kami sampaikan bahwa kami bersama PKS terus membuka diri berkomunikasi dengan berbagai parpol yang memang berkeinginan mengubah nasib bangsa jauh menjadi lebih baik," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 19 Mei 2018.
Baca: Pertemuan AHY dan Sandiaga Buka Peluang Koalisi Gerindra-Demokrat
Menurut Andre, komunikasi politik Gerindra dengan partai lain menandakan bahwa penjajakan koalisi berjalan baik. Ia mengatakan masyarakat saat ini membutuhkan perubahan dari keterpurukan ekonomi dan tingginya biaya hidup yang membuat masyarakat sulit sejahtera.
Untuk itu, Gerindra membuka diri dengan parpol yang memang ingin mengubah nasib bangsa menjadi lebih baik dengan presiden baru. "Inilah yang Pak Prabowo dan Gerindra tawarkan untuk rakyat Indonesia," kata Andre.
Baca: Gerindra: Mahathir Muhammad Menginsipirasi Pemenangan Prabowo
Sampai saat ini, Gerindra baru menyatakan koalisi dengan PKS dan akan mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai capres. Namun belum ada keputusan mengenai pendamping Prabowo. Sedangkan Demokrat belum menentukan arah koalisinya tapi telah menyodorkan AHY sebagai salah satu kandidat di pilpres.
Andre menuturkan AHY adalah satu dari 15 nama calon wakil presiden yang masuk di radar Gerindra untuk mendampingi Prabowo Subianto. Menurut Andre, peluang AHY untuk menjadi cawapres mendampingi Prabowo masih terbuka.
Namun keputusan untuk figur yang bakal mendampingi Prabowo nanti ditentukan bersama partai koalisi, yaitu PKS. Dalam hal ini, PKS telah meminta Gerindra memilih kadernya untuk mendampingi Prabowo pada pilpres 2019 sebagai syarat koalisi. "Cawapres Pak Prabowo akan ditentukan dalam rapat antara Pak Prabowo dan pimpinan parpol koalisi," kata Andre.
Sementara itu, Deputi Media dan Hubungan Masyarakat Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Putu Supadma Rudana mengatakan pertemuan kedua tokoh partai itu memang untuk menjajaki peluang koalisi. "Pertemuan kedua tokoh muda tersebut untuk menjajaki kerja sama pada pemilu presiden 2019. Komunikasi politik dua pemimpin muda ini sangat penting," kata Putu.
Baca: Gerindra Disebut Kekurangan Logistik, Hashim: Itu Fitnah Lawan