TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Sujono Djojohadikusumo, menyangkal kabar yang beredar soal kurangnya logistik yang dimiliki partainya bersama partai koalisi pendukung Prabowo Subianto, Partai Keadilan Sejahtera. "Itu fitnah dari lawan. Saya kira aman, buktinya saya masih senyum kan?" ujarnya kepada wartawan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Jumat, 18 Mei 2018.
Saat ditanya soal pencalonan Prabowo maju dalam pilpres 2019, dia mantap menjawab pasti kakaknya itu maju sebagai calon. Tidak ada rencana melempar amanat ke calon lain.
Baca juga: Alasan Sandiaga Sebut Menteri Susi Masuk Survei Cawapres Prabowo
Selain dengan PKS, Hashim mengaku Gerindra sudah ada rencana berkoalisi dengan partai lain namun dia enggan menyebutkan nama partai itu. Namun saat ditanya dengan Partai Amanat Nasional, dia menjawab, "Kami harapkan, kami doa terus."
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo mengatakan deklarasi dukungan bukanlah yang utama. Sebab, menurut dia, penentuan pasangan calon akan dipastikan pada masa pendaftaran calon pada 4-10 Agustus 2018. "Siapa calonnya nanti kita lihat saja di Imam Bonjol (kantor KPU) nanti siapa yang datang," kata dia.
Baca juga: Gerindra Yakin 90 Persen PAN Akan Gabung Dukung Prabowo
Menurut Aryo, Partai Gerindra masih akan memerlukan tambahan kursi melalui koalisi agar dapat mengusung calon presiden. "Kita perlu 39 kursi. Cawapres kami tentu yang mampu bisa mengumpulkan kekurangan kursi," ujarnya.