TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengurus Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Surabaya menyerahkan sumbangan uang kepada lima keluarga korban tewas akibat ledakan bom di Surabaya, Sabtu, 19 Mei 2018. Sumbangan yang disalurkan Mafindo dihimpun dari para donatur yang peduli kepada penderitaan korban.
Kunjungan pertama Mafindo dilakukan ke keluarga almarhum Giri Catur Sungkowo, satpam Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Pulosari IIIA, Kelurahan Dukuh Pakis, Surabaya. Giri meninggal Jumat malam, 18 Mei 2018, setelah lima hari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo.
Baca juga: Korban Meninggal Bom Surabaya Bertambah Menjadi 14 Orang
Setelah itu mereka menuju rumah keluarga almarhum Daniel Agung Putra Kusuma, 15 tahun, di Jalan Dukuh Kupang Utara I Nomor 65 Surabaya. Daniel yang kala itu menjaga tempat parkir Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno meninggal setelah berupaya menghadang mobil pelaku bom bunuh diri, Dita Oeprihanto, yang menerobos masuk.
Dari rumah Daniel, Mafindo menuju rumah keluarga almarhum Aloysius Bayu Rendra Wardana di Jalan Gubeng Kertajaya I/15 A Surabaya. Bayu menjadi korban ledakan setelah berusaha menghentikan sepeda motor dua pelaku bom bunuh diri di Gerja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya.
Namun karena keluarga Bayu telah bersiap melaksanakan Misa di Santa Maria Tak Bercela, rombongan Mafindo menyusul ke gereja. Setelah itu mereka menemui keluarga almarhum Vincentius Evan Hudojo, 11 tahun, dan Nathanael Ethan Hudojo, 8 tahun, di Yayasan Adi Jasa, Jalan Demak 90, Surabaya. Evan dan Nathal korban ledakan di Santa Maria Tak Bercela.
Baca juga: GMKI Sampaikan Keprihatinan Soal Teror Bom di Surabaya kepada JK
Koordinator Mafindo Surabaya Rovien Aryunia mengatakan sumbangan yang dihimpun terkumpul Rp 12 juta. Uang itu didonasikan pada keluarga Catur Rp 5 juta dan masing-masing Rp 2,4 juta kepada tiga keluarga korban yang lain. “Ini bentuk kepedulian kami pada keluarga korban,” kata Rovien.
Artis film Dennis Adiswara yang ikut bersama pengurus Mafindo ke rumah keluarga korban berujar semua korban bom di Surabaya meninggal merupakan pahlawan karena berusaha menggagalkan pengeboman. “Kita bisa buktikan bahwa kita bangkit dari teror, kita bersatu dalam keragaman,” kata aktor yang melejit lewat film Ada Apa Dengan Cinta ini.