Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masyarakat Anti Fitnah Beri Bantuan untuk Korban Bom di Surabaya

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Petugas melakukan olah TKP di salah satu lokasi Bom Surabaya di GPSS Arjuno, Surabaya, Jawa Timur, 17 Mei 2018. Pascaledakan bom bunuh diri di tiga lokasi gereja yang berbeda di Surabaya pada 13 Mei lalu aparat keamanan masih terus mencari bukti lain terkait peristiwa itu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Petugas melakukan olah TKP di salah satu lokasi Bom Surabaya di GPSS Arjuno, Surabaya, Jawa Timur, 17 Mei 2018. Pascaledakan bom bunuh diri di tiga lokasi gereja yang berbeda di Surabaya pada 13 Mei lalu aparat keamanan masih terus mencari bukti lain terkait peristiwa itu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengurus Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Surabaya menyerahkan sumbangan uang kepada lima keluarga korban tewas akibat ledakan bom di Surabaya, Sabtu, 19 Mei 2018. Sumbangan yang disalurkan Mafindo dihimpun dari para donatur yang peduli kepada penderitaan korban.

Kunjungan pertama Mafindo dilakukan ke keluarga almarhum Giri Catur Sungkowo, satpam Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Pulosari IIIA, Kelurahan Dukuh Pakis, Surabaya. Giri meninggal Jumat malam, 18 Mei 2018, setelah lima hari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo.

Baca juga: Korban Meninggal Bom Surabaya Bertambah Menjadi 14 Orang

Setelah itu mereka menuju rumah keluarga almarhum Daniel Agung Putra Kusuma, 15 tahun, di Jalan Dukuh Kupang Utara I Nomor 65 Surabaya. Daniel yang kala itu menjaga tempat parkir Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno meninggal setelah berupaya menghadang mobil pelaku bom bunuh diri, Dita Oeprihanto, yang menerobos masuk.

Dari rumah Daniel, Mafindo menuju rumah keluarga almarhum Aloysius Bayu Rendra Wardana di Jalan Gubeng Kertajaya I/15 A Surabaya. Bayu menjadi korban ledakan setelah berusaha menghentikan sepeda motor dua pelaku bom bunuh diri di Gerja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun karena keluarga Bayu telah bersiap melaksanakan Misa di Santa Maria Tak Bercela, rombongan Mafindo menyusul ke gereja. Setelah itu mereka menemui keluarga almarhum Vincentius Evan Hudojo, 11 tahun, dan Nathanael Ethan Hudojo, 8 tahun, di Yayasan Adi Jasa, Jalan Demak 90, Surabaya. Evan dan Nathal korban ledakan di Santa Maria Tak Bercela.

Baca juga: GMKI Sampaikan Keprihatinan Soal Teror Bom di Surabaya kepada JK

Koordinator Mafindo Surabaya Rovien Aryunia mengatakan sumbangan yang dihimpun terkumpul Rp 12 juta. Uang itu didonasikan pada keluarga Catur Rp 5 juta dan masing-masing Rp 2,4 juta kepada tiga keluarga korban yang lain. “Ini bentuk kepedulian kami pada keluarga korban,” kata Rovien.

Artis film Dennis Adiswara yang ikut bersama pengurus Mafindo ke rumah keluarga korban berujar semua korban bom di Surabaya meninggal merupakan pahlawan karena berusaha menggagalkan pengeboman. “Kita bisa buktikan bahwa kita bangkit dari teror, kita bersatu dalam keragaman,” kata aktor yang melejit lewat film Ada Apa Dengan Cinta ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aksi Teror Kini juga Melibatkan Anak, Simak Cara Mencegahnya

30 Mei 2018

Ilustrasi keluarga. Shutterstock
Aksi Teror Kini juga Melibatkan Anak, Simak Cara Mencegahnya

Sejumlah aksi teror bom di Surabaya cukup mencengangkan. Tragedi yang terjadi pada 13 Mei 2018 itu tidak dilakukan sendiri tapi melibatkan keluarganya


Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

26 Mei 2018

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Condro Kirono mengikuti penggerebekan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di sebuah rumah kawasan Cinderejo, Gilingan, Solo, Jawa Tengah, 3 Desember 2017. BNNP Jawa Tengah menggerebek tiga rumah di Solo, Sukoharjo dan Semarang. ANTARA
Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

Kapolda Irjen Condro Kirono mengatakan masih ada sekitar 201 simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Jawa Tengah.


Jenazah Tiga Pelaku Bom Surabaya Diserahkan ke Keluarga

24 Mei 2018

Petugas berjaga di samping peti yang akan digunakan untuk membawa jenazah terduga pelaku teror di RS Bhayangkara, Surabaya, 18 Mei 2018. Tiga jenazah tersebut ditemukan saat ledakan bom di rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. ANTARA/Zabur Karuru
Jenazah Tiga Pelaku Bom Surabaya Diserahkan ke Keluarga

Tiga jenazah pelaku bom Surabaya, Dita Oepriarto dan kedua anak laki-lakinya, diambil pihak keluarga, Kamis, 24 Mei 2018.


Trauma Bom di GKI Surabaya Mulai Sirna, Kebaktian Penuh Jemaah

20 Mei 2018

Situasi di Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, Surabaya pasca ledakan bom yang terjadi pada 13 Mei 2018. TEMPO/Artika Sari Fahmi
Trauma Bom di GKI Surabaya Mulai Sirna, Kebaktian Penuh Jemaah

Untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa teror bom, polisi memberlakukan pengamanan cukup ketat


Anak Korban Bom di Surabaya: Sebelum Kerja, Ayah Memeluk Saya

19 Mei 2018

Petugas melakukan olah TKP di salah satu lokasi Bom Surabaya di GPSS Arjuno, Surabaya, Jawa Timur, 17 Mei 2018. Pascaledakan bom bunuh diri di tiga lokasi gereja yang berbeda di Surabaya pada 13 Mei lalu aparat keamanan masih terus mencari bukti lain terkait peristiwa itu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Anak Korban Bom di Surabaya: Sebelum Kerja, Ayah Memeluk Saya

Marvel Putra Hasinta Casa, 20 tahun, putra Giri Catur, mengisahkan, sebelum teror bom di Surabaya itu, sang ayah sempat memeluknya.


MUI Minta Risma Makamkan Jenazah Pelaku Bom di Surabaya

19 Mei 2018

Jurnalis memotret lokasi tujuh liang lahat untuk terduga pelaku pengeboman yang ditutup kembali dengan tanah oleh warga di TPU Putat Gede Surabaya, 1 Mei 2018. Warga menutup kembali liang lahat itu karena menolak terduga ketujuh pelaku bom bunuh diri di Surabaya dimakamkan di tempat itu. ANTARA/Didik Suhartono
MUI Minta Risma Makamkan Jenazah Pelaku Bom di Surabaya

MUI minta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memakamkan jenazah terduga pelaku bom di Surabaya yang masih ditolak sejumlah warga Kota Pahlawan.


Korban Meninggal Bom Surabaya Bertambah Menjadi 14 Orang

19 Mei 2018

Petugas melakukan olah TKP di salah satu lokasi Bom Surabaya di GPSS Arjuno, Surabaya, Jawa Timur, 17 Mei 2018. Pascaledakan bom bunuh diri di tiga lokasi gereja yang berbeda di Surabaya pada 13 Mei lalu aparat keamanan masih terus mencari bukti lain terkait peristiwa itu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Korban Meninggal Bom Surabaya Bertambah Menjadi 14 Orang

Korban bom Surabaya, Giri Catur Sungkowo, meninggal setelah menjalani perawatan. Korban meninggal dalam peristiwa itu menjadi 14 orang.


Menlu Retno Angkat Isu Bom di Surabaya di Dewan Keamanan PBB

18 Mei 2018

Menteri luar negeri, Retno Marsudi, sedang mengikut debat di Majelis Umum PBB, 17 Mei 2018. Foto : dokumen Kemenlu
Menlu Retno Angkat Isu Bom di Surabaya di Dewan Keamanan PBB

Menlu Retno mengangkat masalah teror di Surabaya dalam Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB, yang diselenggarakan di Markas Besar PBB, New York.


Tri Rismaharini Minta Fatwa MUI Soal Pemakaman Terduga Teroris

18 Mei 2018

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membagikan pengalamannya tentang strategi pembangunan Kota Pahlawan kepada bakal calon wakil gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Puti Guntur Soekarno, 22 Januari 2018. TEMPO/Artika Farmita
Tri Rismaharini Minta Fatwa MUI Soal Pemakaman Terduga Teroris

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menunggu fatwa MUI terkait dengan pemakaman sejumlah jenazah terduga teroris yang ditolak warga setempat.


Facebook Hapus Ribuan Konten yang Terkait Bom Surabaya

18 Mei 2018

Ilustrasi Facebook. (AP Photo/Richard Drew)
Facebook Hapus Ribuan Konten yang Terkait Bom Surabaya

Facebook menyatakan telah menutup ribuan konten radikalisme terkait tragedi bom Surabaya.