TEMPO.CO, Surabaya - Terduga teroris yang ditembak mati anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Sikatan IV, Kecamatan Tandes, Surabaya, Selasa petang, 15 Mei 2018, bernama Dedy Sulistianto, 45 tahun.
"Panggilannya Anto atau Yanto," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi Tempo, Selasa malam.
Baca juga: Densus 88 Tangkap 13 Terduga Teroris di Surabaya dan Sidoarjo
Dia mengatakan Anto ditangkap pukul 17.50. Karena melakukan perlawanan dengan senjata tajam, anggota Densus 88 terpaksa menembak mati warga Manukan Kulon Blok 19-H/19 RT 11 RW 03 itu.
Selain menembak mati Anto, Densus mengamankan istri Anto, Suyanti (34) serta tiga anak Anto yang masih kecil, yakni DNS (14), AISP (10), dan HA (6).
Namun warga Jalan Sikatan mengenal terduga teroris yang ditembak mati tersebut bernama Teguh. "Usianya sekitar 40-an tahun. Istrinya bernama Yanti. Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak yang masih kecil-kecil," ujar Ramin, Ketua RT 06 RW 02 Kelurahan Manukan Wetan, Tandes, Surabaya, saat dikonfirmasi Antara di lokasi kejadian, Selasa malam.
Baca juga: Terduga Teroris yang Tewas di Sidoarjo Aktif Ikut Kegiatan Warga
Menurut Ramin, keluarga ini memang dikenal tertutup dengan warga sekitar. Teguh beserta keluarganya, kata dia, tinggal di lingkungan Jalan Sikatan IV sekitar lima tahun terakhir.
"Kalau Pak Teguh asalnya dari Kelurahan Manukan Kulon, Surabaya. Istrinya dari Jombang. Sudah dua kali pindah kos selama lima tahun tinggal di sini, tapi semuanya berlokasi di Jalan Sikatan IV," ucapnya.