TEMPO.CO, SURABAYA- Polisi menutup ruas jalan sekitar Gereja Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya Surabaya setelah terjadi ledakan bom di Gereja Surabaya sekitar pukul 07.00, Ahad, 13 Mei 2018. Jalan dari arah Wonokromo dan Kebun Bibit, Bratang, disterilkan.
Masyarakat dilarang mendekati lokasi dari jarak puluhan meter. Menurut salah seorang petugas, Andre, situasi di dalam gereja masih berantakan. “Masih berantakan di dalam,” kata Andre.
Ia berujar setelah terjadi ledakan, asbes gereja runtuh. Bau kimia menyengat. Korban bergelimpangan, dua di antaranya terlihat parah karena kehilangan satu anggota tubuhnya. Ia menjauh karena tidak kuat melihat pemandangan itu.
BACA: Dua Orang Meninggal Akibat Bom Bunuh Diri di Surabaya
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan peristiwa di Ngagel diduga bom bunuh diri. Sepuluh orang menjadi korban, satu di antaranya tewas. Namun belum dapat dipastikan apakan korban tersebut pelaku bom bunuh diri atau jemaat gereja. “Mohon doanya kami bisa mengatasi kejadian ini,” kata Frans.
Selain bom di gereja Surabaya yang terletak di Ngagel, bom diduga juga meledak di Jalan Diponegoro dan Jalan Arjuno. Polisi telah menutup Jalan Arjuno. Salah seorang saksi mata melihat ada mobil terbakar. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Sudamiran belum dapat dihubungi.