INFO JABAR – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi progres pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang dibangun dengan anggaran Rp 2,6 triliun. Biaya pembangunan tersebut tidak sepenuhnya bergantung pada uang negara, tapi menggunakan skema kemitraan pemerintah-swasta (KPS).
"Yang paling penting ini anggaran sudah tidak sedikit untuk konstruksi dan pembebasan lahan. Ini kerja sama pemerintah Provinsi Jabar (Jawa Barat), swasta, dan pusat. Pengerjaannya cepat sekali ini, kita senang," ujarnya.
Menurut Jokowi, kerja sama ini sebuah model bisnis yang mempercepat pembiayaan infrastruktur sehingga cepat selesai. “Setelah selesai (BIJB) skema-skema baru selalu menjadi contoh di tempat lain," ucapnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, kunjungan Presiden ke BIJB untuk melihat kesiapan bandara. Juga melihat aksesibilitas seperti jalan dan penunjang lainnya seperti hotel untuk menghadapi terselenggaranya haji. "Kita ingin memastikan apakah aksesibilitas (jalan) hotel dari Majalengka sudah bisa berfungsi, baik untuk beroperasinya bandara Kertajati maupun terselenggaranya haji ini," katanya.
"Saya melihat fisik di sini milik bandara sudah selesai, aksesibilitas, dan fasilitas lainnya seperti hotel juga," ujar Budi.
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra menambahkan, pembangunan bandara ini direncanakan selesai pada Mei 2018 atau sebelum uji coba penerbangan pada 24 Mei 2018 mendatang. Dari tiga paket pembangunan, untuk sisi darat, semuanya sudah hampir menyentuh angka 100 persen. Adapun untuk sisi udara, seperti runway, ATC, dan taxi way, sudah selesai dan siap digunakan untuk pendaratan pesawat seperti Boeing 737.
Dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi didampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, koordinator staf khusus presiden, Teten Masduki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur PT Angkasa Pura II Awaludin, serta Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra. Jokowi saat melihat langsung area bandara dipandu langsung Virda.
Jokowi dan rombongan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia 1. Setelah kunjungan ke Kertajati, pesawat jenis heli yang terbang dari apron langsung bertolak ke Bandara Husein Sastranegara. (*)