Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peningkatan Kualitas Hasil Tangkapan Ikan dengan Alat Ramah Lingkungan

image-gnews
Satu Indonesia Award 2018. PPILAR - Ikan Sidat - tayang 11 April 2018.
Satu Indonesia Award 2018. PPILAR - Ikan Sidat - tayang 11 April 2018.
Iklan

Salah satu masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat Bengkulu adalah maraknya penangkapan ikan sidat dengan menggunakan setrum dan tembakan. Cara ini memang dianggap lebih efektif, cepat, dan nyaman, untuk mendapatkan hasil tangkapan. Namun akibatnya ikan-ikan yang masih kecil dan ikan yang bukan sasaran pun ikut mati. Perlu diketahui, ikan sidat sangat berpotensi menjadi komoditas ekspor dari Bengkulu. Dalam kondisi yang segar dan besar, ikan ini memiliki nilai ekonomis sangat tinggi.

Salah satu ide untuk mengatasi permasalahan ini lahir dari sebuah kelompok pemuda Bengkulu yang menamakan diri mereka Pelopor Penangkapan Ikan Sidat Liar (PPILAR). Kelompok yang berdiri sejak 2016 ini, terdiri atas Randi Putra Anom selaku ketua, Akri Erfianda selaku koordinator lapangan, dan Rego Damantara selaku penggagas ide. Sumbangsih yang mereka lakukan adalah pemberian sosialisasi kepada para nelayan untuk melakukan penangkapan ikan sidat yang ramah lingkungan dengan menggunakan alat tradisional bubu.

Bubu adalah sebuah alat penangkap ikan yang terbuat dari bambu, tali, dan tempurung kelapa sebagai penutup bagian belakangnya. Alat ini bekerja dengan cara menjebak ikan dalam susunan bambu yang berbentuk kurungan. Karena berupa jebakan sederhana, alat ini sangat memungkinkan para nelayan menangkap ikan sidat dalam keadaan masih hidup. Ikan sidat yang tertangkap dalam keadaan hidup sebenarnya memiliki kualitas yang lebih baik dan dapat dibesarkan hingga menjadi ukuran siap konsumsi, yaitu sekitar 200 gram hingga layak ekspor.

Selain memberikan sosialisasi tentang penangkapan ikan sidat yang ramah lingkungan, PPILAR juga melakukan pembagian 160 unit bubu kepada 12 nelayan. Bahkan, PPILAR juga berupaya mengepul ikan sidat yang ditangkap hidup-hidup dengan harga Rp 45 ribu per kilogramnya. Penyesuaian harga ini dilakukan guna memacu para nelayan untuk lebih menyukai lagi penggunaan alat tradisional bubu saat menangkap ikan sidat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PPILAR punya harapan besar bagi para nelayan di Bengkulu untuk tidak menggunakan setrum lagi sebagai alat menangkap ikan sidat. Upaya mengarahkan para nelayan untuk memakai bubu pun telah membawa mereka menjadi salah satu penerima penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia 2017 dalam kategori kelompok. Kegigihan mereka secara lengkap dapat Anda ikuti di website www.satu-indonesia.com.

BAYU SATITO / TIM INFO TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ingat, Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2018 Segera Ditutup

22 Agustus 2018

Mari ikut serta dalam SATU Indonesia Awards 2018 dan berkarya bersama membangun
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Ingat, Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2018 Segera Ditutup

Jika Anda adalah insan muda yang ingin berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat, jangan sampai lupa mendaftar SATU Indonesia Awards 2018.


Inspirasi Berharga dari Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010

21 Agustus 2018

A’ak Abdullah Al-Kudus, penerima apresiasi untuk kategori Lingkungan.
Inspirasi Berharga dari Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010

Pemuda-pemudi ini adalah pelopor SATU Indonesia Awards sejak awal hingga kesembilan kalinya diselenggarakan pada 2018 ini.


Undangan Pendaftaran Satu Indonesia Awards (SIA) 2018

20 Agustus 2018

SATU Indonesia Awards 2018 dipersembahkan bagi generasi muda Indonesia yang memiliki semangat tinggi memajukan masyarakat.
Undangan Pendaftaran Satu Indonesia Awards (SIA) 2018

Undangan pendaftaran satu Indonesia awards (SIA) 2018.


Menebar Inspirasi Pendidikan dengan Membangun Kemandirian

18 Agustus 2018

Rusmawati
Menebar Inspirasi Pendidikan dengan Membangun Kemandirian

Pendidikan adalah kebutuhan dasar warga pesisir Serdang Bedagai yang penting untuk diperhatikan berbagai pihak.


Ratna Mematahkan Anggapan Kutukan pada Para Penderita Kusta

17 Agustus 2018

Ratna Indah Kurniawati
Ratna Mematahkan Anggapan Kutukan pada Para Penderita Kusta

Penderita kusta seharusnya diberi perhatian dan pengobatan, bukan penilaian yang berujung pengucilan.


Dunia Sastra bagi Masyarakat Desa

16 Agustus 2018

Heri Chandra Santosa
Dunia Sastra bagi Masyarakat Desa

Mulai dari sebuah komunitas, Heri Chandra Santosa membawa sastra untuk dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.


Mari Menginspirasi Bangsa dengan Karya Terbaik Anda!

15 Agustus 2018

Dewan juri Satu Indonesia Award 2018
Mari Menginspirasi Bangsa dengan Karya Terbaik Anda!

Para calon peserta diharapkan mendaftar selambat-lambatnya tanggal 22 Agustus 2018 mendatang.


Manfaat Besar dari Tanaman Liar

14 Agustus 2018

Hayu Dyah Patria
Manfaat Besar dari Tanaman Liar

Hayu ingin memerangi kekurangan gizi di masyarakat dengan pemanfaatan tanaman liar.


UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

13 Agustus 2018

Pendaftaran Satu Indonesia Award 2018
UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018


Bisnis Humanis yang Berbuah Manis

11 Agustus 2018

11 Agustus 2018. Andi Taufan Garuda Putra.
Bisnis Humanis yang Berbuah Manis

Salah satu keterbatasan yang dialami masyarakat ekonomi menengah ke bawah dalam usaha perbaikan taraf hidup adalah ketidaktersediaan modal.