Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

1 Tahun Kasus Novel Baswedan, Terhenti di Sketsa

image-gnews
Penyidik KPK Novel Baswedan (tengah) didampingi tim advokat hadir memenuhi panggilan pemeriksaan Tim Pemantauan Kasus Novel Baswedan di kantor Komnas HAM, Jakarta, 13 Maret 2018. ANTARA
Penyidik KPK Novel Baswedan (tengah) didampingi tim advokat hadir memenuhi panggilan pemeriksaan Tim Pemantauan Kasus Novel Baswedan di kantor Komnas HAM, Jakarta, 13 Maret 2018. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengungkapan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan masih berkutat pada penyebaran sketsa wajah orang yang diduga sebagai pelaku penyerangan.

"Terakhir masih tentang penyebaran sketsa wajah," kata Juru bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK pada Selasa, 3 April 2018 saat ditanya ihwal laporan perkembangan terbaru dari Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya.

Baca: Mata Kiri Novel Baswedan Bisa Lihat Bayangan Jari setelah Operasi

Pimpinan KPK, kata Febri, memang telah menunjuk penghubung antara KPK dan Polri untuk berkoordinasi dalam penuntasan kasus penyiraman air keras terhadap Novel itu. Menurut dia, tentu ada informasi yang dilaporkan oleh Polri, namun menjelang satu tahun penyerangan penyidik KPK tersebut, Polri belum menemukan pelakunya.

Penyerangan terhadap Novel terjadi pada 11 April 2017. Dia disiram air keras dalam perjalanan pulang selepas melaksanakan salat subuh berjamaah di Masjid Al Ihsan di dekat rumahnya, di Jalan Deposito Blok T/8, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kamera pengintai closed-circuit television (CCTV) di rumah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, merekam detik-detik kejadian penyiraman air keras terhadap dirinya oleh dua orang yang mengendarai sebuah sepeda motor pada Selasa, 11 April 2017. ISTIMEWA

Pada akhir Juli 2017, polisi mulai mengungkap sketsa orang yang diduga pelaku penyerangan Novel. Tempo juga sempat merilis rekaman CCTV detik-detik penyerangan terhadap Novel diikuti dengan sketsa dan ciri-ciri terduga penyerang Novel pada edisi 31 Juli 2017. Sketsa itu digambar ilustrator Tempo berdasarkan keterangan saksi-saksi dalam investigasi Tempo.

Di hari yang sama, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian merilis sketsa wajah seorang pria. "Dia diduga pelakunya," kata Tito di Istana Negara setelah dipanggil Presiden Joko Widodo untuk membicarakan teror terhadap Novel. Menurut Tito, sketsa tersebut digambar setelah seorang saksi mengaku melihat wajah pelaku lima menit sebelum Novel diserang.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menunjukkan sketsa terduga penyerang Novel Baswedan. Biro Pers Istana Kepresidenan

Sekitar empat bulan setelahnya, yakni pada 24 November 2017, kepolisian kembali menerbitkan dua sketsa dan ciri-ciri orang yang diduga pelaku penyerangan Novel. Penyebaran sketsa itu dilakukan berbarengan dengan dibukanya saluran pengaduan 0813-9884-4474. Polisi berharap saluran itu bisa menampung informasi masyarakat yang mengetahui keberadaan atau identitas orang yang ciri-ciri wajahnya mirip sketsa tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis mengatakan sketsa tersebut dibuat setelah polisi memeriksa dua saksi kunci yang sempat melihat terduga pelaku sebelum penyerangan itu terjadi. "Kemiripan sketsa ini sudah lebih dari 90 persen sesuai dengan wajah terduga penyerang," ujar Idham saat itu.

Ketua KPK Agus Rahardjo (kiri) bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menunjukkan sketsa terduga pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan di Jakarta, 24 November 2017. ANTARA

Pada awal tahun lalu, polisi kembali menyebar hotline dan sketsa terduga pelaku penyerangan Novel. Kali ini, sketsa dan ciri-ciri yang diedarkan ada empat sosok. Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menuturkan bertambahnya sosok dalam sketsa itu lantaran ada dua orang saksi yang memiliki keterangan berbeda terhadap satu orang pelaku. "Itu karena ada dua saksi merasa melihat satu orang dengan dua wajah," kata Argo saat ditemui Tempo di kantornya, pekan lalu.

Saksi-saksi yang dimintai keterangan untuk membuat sketsa itu masing-masing mengaku melihat pelaku pada waktu yang berbeda. Ada yang melihat terduga pelaku sekitar 10 menit sebelum penyerangan, ada yang satu hari dan lima hari sebelum penyiraman. "Itu berbeda-beda," ujarnya.

Baca: Tim Pemantau Kasus Novel Baswedan: 3 Bulan Ada Rekomendasi 

Menurut Argo, setelah sketsa dan hotline itu disebar, ada seribu dering telepon dan 730 pesan singkat masuk ke saluran pengaduan itu. Dari ribuan pengaduan yang masuk, polisi telah melakukan pengecekan terhadap kebenaran info tersebut sebanyak tiga kali. "Belum ada informasi yang signifikan, malahan yang iseng itu banyak sekali," kata dia.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, yang juga pengacara Novel, Alghiffary Aqsa menuturkan para saksi yang ditemuinya mengatakan sketsa yang disebar oleh kepolisian memang sudah cukup mirip dengan terduga pelaku yang dilihatnya. "Tapi lebih mirip yang dirilis Tempo," kata dia.

Baca: Komnas HAM Bentuk Tim Pemantau untuk Penyelidikan Novel Baswedan

TAUFIQ SIDDIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dukung Komitmen Prabowo Subianto Berantas Korupsi, Novel Baswedan Usulkan 4 Strategi Ini

13 hari lalu

Dukung Komitmen Prabowo Subianto Berantas Korupsi, Novel Baswedan Usulkan 4 Strategi Ini

Novel Baswedan mengusulkan 4 strategi pemberantasan korupsi untuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.


Kata Novel Baswedan soal Pembentukan Kortas Tipikor Polri

16 hari lalu

Dewan Penasehat IM57+ Institute Novel Baswedan memberikan keterangan usai menyerahkan laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Kata Novel Baswedan soal Pembentukan Kortas Tipikor Polri

Wakil Kepala Satgasus Pencegahan Korupsi Polri sekaligus eks penyidik KPK, Novel Baswedan, menanggapi soal pembentukan Kortas Tipikor Polri.


Jokowi Bentuk Kortas Tipikor Polri, Novel Baswedan Bakal Gabung?

17 hari lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jokowi Bentuk Kortas Tipikor Polri, Novel Baswedan Bakal Gabung?

Wakil Kepala Satgasus Pencegahan Korupsi Polri, Novel Baswedan, meresposns apakah ia akan bergabung atau tidak dengan Kortas Tipikor yang baru terbentuk.


KPK Sebut Siap Hadapi Praperadilan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Kenapa Novel Baswedan Bilang Dagelan?

17 hari lalu

Anggota tim penyidik menunjukkan barang bukti uang dari operasi tangkap tangan KPK Kadis PUPR Kalsel, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024. KPK menyita barang bukti uang Rp12 miliar dan USD500 setelah melakukan operasi tangkap tangan terhadap enam tersangka termasuk Kadis  PUPR Kalimantan Selatan Ahmad Solhan dan Kabid Cipta Karya Provinsi Kalimantan Selatan Yulianti Erlynah serta menetapkan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor sebagai tersangka. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Siap Hadapi Praperadilan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Kenapa Novel Baswedan Bilang Dagelan?

KPK sebut siap menghadapi gugatan praperadilan yang diajukan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin terkait dengan penetapan status tersangka.


KPK Tunggu Praperadilan Selesai untuk Periksa Sahbirin Noor, Novel Baswedan: Dagelan

19 hari lalu

Dewan Penasehat IM57+ Institute Novel Baswedan memberikan keterangan usai menyerahkan laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
KPK Tunggu Praperadilan Selesai untuk Periksa Sahbirin Noor, Novel Baswedan: Dagelan

Eks penyidik KPK Novel Baswedan mengatakan KPK tak perlu menunggu praperadilan untuk memeriksa tersangka, seperti Sahbirin Noor.


Kejanggalan TWK Penyebab 58 Pegawai KPK Dipecat Tiga Tahun Lalu

34 hari lalu

Pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) menunjukan surat untuk Presiden yang dikirim oleh aktivis dari sejumlah daerah, ke Kantor Darurat KPK, di trotoar Gedung ACLC KPK, Jakarta, Rabu, 29 September 2021. Sebanyak 1.505 surat tersebut dikirim masyarakat sebagai bentuk dukungan pada pegawai KPK yang tak lolos TWK. ANTARA/Reno Esnir
Kejanggalan TWK Penyebab 58 Pegawai KPK Dipecat Tiga Tahun Lalu

Berbagai kejanggalan mengenai tes wawasan kebangsaan (TWK) terungkap. Modus untuk menyingkirkan 58 pegawai KPK berintegritas, Novel Baswedan dkk.


Polemik Tes Wawasan Kebangsaan KPK 3 Tahun Lalu, Novel Baswedan dkk: Jokowi yang Pecat Kami

34 hari lalu

Penyidik senior KPK (nonaktif), Novel Baswedan bersama 57 orang pegawai KPK yang tidak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), resmi berpamitan serta keluar dari kantor KPK, Jakarta, Kamis, 30 September 2021. TEMPO/Imam Sukamto
Polemik Tes Wawasan Kebangsaan KPK 3 Tahun Lalu, Novel Baswedan dkk: Jokowi yang Pecat Kami

Sebanyak 58 pegawai KPK, termasuk Novel Baswedan dkk diberhentikan tiga tahun lalu. Apa kata mereka yang disingkirkan dengan TWK saat itu?


Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

34 hari lalu

Sketsa18 dari 57 pegawai KPK yang diberhentikan karena TWK, karya Andre Dedy Nainggolan. dok. Andre Dedy Nainggolan.
Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

Tiga tahun lalu, per Kamis, 30 September 2021, sebanyak 58 pegawai KPK diberhentikan disebut karena tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).


Alexander Marwata Dilaporkan ke Dewas KPK, Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Beri Respons

34 hari lalu

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Alexander Marwata saat ditemui usai rapat dengan Komisi 3 DPR pada Selasa, 11 Juni 2024 di Kompleks Parlemen Senayan. Dia mengatakan KPK telah menargetkan akan menangkap Harun Masiku dalam seminggu ke depan. TEMPO/Intan Setiawanty
Alexander Marwata Dilaporkan ke Dewas KPK, Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Beri Respons

Novel Baswedan mengatakan Dewas KPK seharusnya bisa langsung memeriksa Alexander Marwata meski tidak ada laporan.


Sederet Putusan MK Tolak Uji Materi dan Perkara Konstitusi, Teranyar Tolak Permohonan Novel Baswedan dkk

51 hari lalu

MK kembali melakukan pemeriksaan atas Permohonan 12 eks pegawai KPK termasuk Novel Baswedan dan Praswad Nugraha Ketua IM5+ Institute pada Senin, 5 Agustus 2024. Foto: istimewa
Sederet Putusan MK Tolak Uji Materi dan Perkara Konstitusi, Teranyar Tolak Permohonan Novel Baswedan dkk

MK tercatat membuat sejumlah putusan menolak sederet uji materi maupun perkara konstitusional. Terakhir tolak permohonan Novel Baswedan dkk.