TEMPO.CO, Jakart - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi membantah punya persoalan pribadi dengan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault terkait dana Pramuka yang tidak masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. "Enggak. Baik-baik semua. Baik banget kok," kata Imam di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, 2 April 2018.
Imam berujar dana Pramuka tahun ini tetap turun, namun langsung diberikan ke kwartir daerah. Imam enggan menanggapi tudingan Adhyaksa yang menyebut keputusannya itu menyalahi aturan.
Baca: Adhyaksa Dault Menuduh Menpora Imam Nahrawi Menyikat Pramuka
Menurut Imam, Adhyaksa selama ini tidak pernah bersyukur kepada pemerintah yang selalu memberikan dana tersebut. "Cair kok. Enggak pernah bersyukur saja dia. Enggak pernah berterima kasih pada pemerintah. Sekali-kali berterima kasih gitu lho. Kan sudah dicairin terus-menerus, tahun ini juga dianggarin," ujarnya.
Imam menuturkan Kwarnas tetap bisa menyelenggarakan acaranya sendiri karena memiliki banyak aset. Sehingga, kata dia, mestinya Kwarnas sekali-kali mengadakan acara tanpa dana dari pemerintah. "Kan sudah ada aset. Sudah banyak uang," katanya.
Simak: Dana Pramuka Tak Ada di APBN, Adhyaksa Dault Kecewa ke Menpora
Imam menegur Adhyaksa soal pernyataannya bahwa Menpora menutup pintu komunikasi dengan melakukan disposisi surat permohonan kepada deputinya. Adhyaksa mengaku kecewa lantaran sebagai mantan Menpora justru tidak bisa bertemu Menpora sekarang.
"Mestinya kalau mantan Menpora tahu tentang birokrasi. Tahu dia, masak semua harus ke pemimpin redaksi. Gitu ya," ujar Imam.