TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI Said Iqbal mengatakan Prabowo Subianto menjadi kandidat kuat untuk didukung pada pemilihan presiden 2019.
"Memang ada beberapa nama yang menguat, Prabowo Subianto, Rizal Ramli. Kalau Pak Joko Widodo masih pertimbangan, karena PP Nomor 78 (Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan) itu tidak pernah dicabut," kata Said Iqbal dalam diskusi di Studio Kopi Sang Akar, Jakarta, Sabtu, 31 Maret 2018.
Baca: KSPI: Kenaikan Harga Beras Kado Pahit dari Jokowi
Said Iqbal menuturkan pada 28 hingga 30 April 2018 KSPI akan memutuskan siapa yang akan didukung melalui rapat koordinasi nasional (rakornas). Dukungan tersebut akan diumumkan pada 1 Mei 2018.
Menurut Said Iqbal, pada kongres 2017, KSPI memutuskan straregi yang sama dengan 2014. Pada 2014 KSPI memberi dukungan kepada Prabowo-Hatta Radjasa. "Bagi KSPI untuk suara buruh, dengan slogan independent but no neutral, kami memulai strategi ini 10 tahun lalu," kata Said Iqbal.
Simak: KSPI Bantah Said Iqbal Bangun Rumah Mewah dari Iuran Buruh
Strategi tersebut adalah pengorganisasian buruh melalui iuran. Said Iqbal berujar dengan iuran buruh akan terkonsolidasi. Kedua, dari iuran itu KSPI dapat masuk ke kontestasi politik karena memiliki uang.
"Miliaran bahkan puluhan miliar. Murni tidak ada satu pun dana dari cukong dari orang, apalagi pengusaha, kami metabukan. Kecuali pengusaha yang mempunyai komitmen dari awal," kata Said Iqbal.