INFO NASIONAL - Pembangunan Bandar Udara (Bandara) Internasional Jawa Barat, di Kertajati, Majalengka, yang menggunakan skema kemitraan pemerintah dan swasta (KPS) dipaparkan dalam "Passenger Terminal EXPO and Conference 2018". Kegiatan yang dilaksanakan pada 20-22 Maret 2018 ini, diselenggarakan di Stockholm, Swedia.
Kepala Departemen Manajemen dan Evaluasi Proyek PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Annisa Pangestuti membedah proyek senilai Rp 2,6 triliun tersebut, di hadapan sekitar 7.000 peserta dari 100 negara.
"Ini sebuah kehormatan, kami bisa memaparkan langsung proyek Bandara Kertajati pada banyak narasumber yang hadir, " kata Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra, di Bandung, Minggu, 25 Maret.
Menurut Virda, keikutsertaan PT BIJB yang berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat dalam acara tersebut, guna memaparkan best practice pembangunan dan pembiayaan yang melibatkan beberapa unsur. "Kita ketahui, pembangunan ini melibatkan unsur pemerintah pusat untuk sisi udara dan pemerintah daerah, lalu BUMD, badan usaha milik negara (BUMN) swasta baik untuk konstruksi dan pembiayaan, serta ada perbankan," ujarnya.
Virda melanjutkan, keterlibatan beberapa unsur tersebut bisa dilihat dari pembagian pembiayaan pembangunan “sisi darat” proyek Bandara Kertajati. Saham langsung mayoritas tetap dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Jasa Sarana dengan porsi hampir Rp 1 triliun.
PT BIJB , kata dia, juga mendapat dana dari pinjaman dari Sindikasi Perbankan Syariah sekitar Rp 906 miliar. Sindikasi itu terdiri atas tujuh bank, yakni Bank Jateng Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Kalbar Syariah, Bank Sulbar Syariah, Bank Jambi Syariah, dan Bank Kalsel Syariah.
Selain itu, PT BIJB juga menerbitkan produk berbasis ekuitas, yakni reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang disahkan Otoritas Jasa Keungan (OJK).
“Skema pembiayaan dan konstruksi inilah yang kemudian mendapatkan apresiasi, sehingga PT BIJB berkesempatan ambil bagian dalam konferensi prestis di Swedia itu,” kata Virda.
Virda menuturkan, kehadiran PT BIJB dalam "Passenger Terminal EXPO and Conference 2018" merupakan kesempatan luar biasa untuk melihat dan belajar tentang berbagai inovasi dan beragam pengetahuan di dunia penerbangan.
"Ini menarik karena semua peserta berkumpul mengatasi masalah bersama, mendiskusikan solusi, dan bertukar ide untuk pengembangan bandara di masa depan. Hebatnya lagi, Bandara Kertajati bisa diapresiasi di sana,” tuturnya.
Passenger Terminal EXPO and Conference 2018 merupakan ajang penerbangan terbesar di dunia. Peserta bukan saja hadir dari pengelola bandara, tapi juga dari otoritas penerbangan, maskapai, pemerintahan, serta eksekutif bisnis. Selain konferensi, digelar juga pameran yang menampilkan beberapa produk, layanan, inovasi, dan solusi paling mutakhir tentang keselamatan penumpang untuk bandara di seluruh dunia. (*)