TEMPO.CO, Asmat - Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan pihaknya memberikan bantuan senilai Rp 27,2 miliar ke Kabupaten Asmat. Bantuan untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa campak dan gizi buruk ini diberikan dalam bentuk program pembinaan warga setempat usai KLB tersebut dicabut.
"Usai KLB campak dan gizi buruk dicabut, Kementerian Sosial tetap memberikan program-program pendampingan," ujar Idrus di Aula Wiyata Mandala, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, pada Kamis, 22 Februari 2018.
Baca juga: Menteri Puan: Pembatasan Kelahiran Perlu Dilakukan di Asmat
Salah satu program yang dimaksud adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Menurut Idrus, sampai saat ini sudah ada sekitar 3.322 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Masing-masing keluarga akan menerima uang sebesar Rp 2 juta. Pembagian uang tersebut akan dibagi dalam empat termin, di mana mereka akan menerima uang sebesar Rp 500 ribu per tiga bulan.
Selain itu, kata Idrus, Kemensos juga telah menerjunkan sebanyak 53 orang pendamping PKH yang tersebar di seluruh distrik di Kabupaten Asmat. Mereka akan ditugaskan untuk mendampingi para KPM selama masa pendampingan ini. "Total nilai dalam program tersebut sebesar Rp 6,6 miliar," tutur Idrus.
Selanjutnya adalah pemberian beras sejahtera (rastra) sebanyak 130 ton senilai Rp 17,2 miliar. Masing-masing keluarga nantinya akan menerima 10 kilogram beras per tahunnya.
Kemensos juga memberikan dana bantuan program pemberdayaan komunitas adat terpencil sebesar Rp 3,1 miliar. Bantuan tersebut diberikan sebagai dana tugas bantuan kabupaten.
Rombongan Kementerian Kabinet Kerja yang dipimpin Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada Kamis, 22 Februari 2018, mengunjungi Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Baca juga: KLB Gizi Buruk Usai, Puan Maharani Pimpin Kunjungan ke Asmat
Selain Puan, turut hadir juga Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Selama perjalanan mereka didampingi Bupati Asmat, Elisa Kambu.
Puan mengatakan kunjungan ini sebagai bagian dari pembinaan dan peninjauan terhadap warga setempat selepas dicabutnya KLB gizi buruk dan campak. "Kunjungan ini merupakan monitoring, evaluasi paska dicabutnya KLB di Asmat," ujar Puan.