TEMPO.CO, Jakarta - Isu Presiden Joko Widodo atau Jokowi merupakan pendukung Partai Komunis Indonesia atau PKI tak dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari survei yang digelar Indo Barometer.
Sebanyak 45,9 persen responden menyatakan Jokowi bukan pendukung PKI. Hanya sekitar 2,5 persen yang percaya Jokowi pendukung PKI. Sedangkan 51,6 persen responden tak tahu atau tak menjawab.
Baca juga: Geramnya Megawati Ketika Jokowi Dituding PKI
“Ini merupakan survei terhadap konstelasi calon, penilaian calon di mata publik dalam aspek yang menentukan dan menjadi perhatian publik,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari melalui keterangan tertulis, 16 Februari 2018.
Isu lain terkait Jokowi juga ditanyakan dalam survei itu. Terhadap pertanyaan apakah responden percaya Jokowi merupakan antek Republik Rakyat Cina, sebanyak 43,2 persen menyatakan Jokowi bukan antek RRC. Hanya 5,8 persen yang percaya dengan isu tersebut dan sebagian besar reponden sebanyak 51 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Dalam survei itu juga ditanyakan, apakah Jokowi merupakan pemimpin yang otoriter. Sebanyak 57,4 persen percaya jika Jokowi otoriter, sedangkan 4 persen tak percaya, dan sisanya menjawab tak tahu. Survei yang dilakukan pada 23-30 Januari 2018 ini dilakukan terhadap 1.200 responden.
Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, Jokowi: Sejarah PKI Tak Boleh Terulang
Qodari mengatakan, metode penarikan sampel yang digunakan adalah yaitu multistage random sampling. Teknik pengumpulan data tersebut berupa wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuisioner.
Sebelumnya, Jokowi sempat menanggapi isu PKI yang dikaitkan dengan dirinya. Jokowi mengaku tidak terima dirinya dikait-kaitkan dengan PKI, apalagi ia dituding melindungi komunisme.
“Pada saat PKI dibubarkan, umur saya baru tiga tahun. Enggak logis, (isunya) ditarik ke orang tua saya. Di zaman yang serba transparan ini, di era keterbukaan informasi saat ini, silakan saja dicek dan buktikan sendiri tuduhan-tuduhan itu,” kata dia.