TEMPO.CO, Jakarta -Setya Novanto kini suka mencurahkan hatinya. Di sel tahanan KPK, mantan Ketua DPR yang tersangkut mega skandal korupsi E-KTP menjadikan teman selnya yang juga auditor Utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rochmadi Saptogiri menjadi teman curhatnya.
"Pak Sapto, ya menceritakan bagaimana kesusahannya, ada juga para bupati kesulitan-kesulitannya, semua kita percayakan pada penyidik atau JPU," kata Setya Novanto, sebelum sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin 12 Februari 2018.
Rochmadi juga menghuni rumah tahanan KPK karena menjadi terdakwa penerimaan suap Rp240 juta terkait audit laporan keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), penerimaan gratifikasi sebesar Rp3,5 miliar serta tindak pidana pencucian uang. "Ya, mereka curhat masing-masing begitu, hampir semua dekat, saya ceritakan," ujar Setya Novanto.
Baca juga: Setya Novanto Sebut Ganjar Pranowo Terima Duit E-KTP US$ 500 Ribu
Setya Novanto pun mengaku kangen dengan istrinya Deisti Astriani Tagor."Ya itu bukan kangen lagi, satu-satunya orang yang sudah dalam susah hidup di kos-kosanan, harapannya bukan ingin politik, ingin jabatan. Harapannya adalah keluarga istri, anak," kata Setya Novanto.
Setya Novanto juga mengaku sedang mempelajari Alquran. "Semua saya pelajari. Kami saling 'ngobrol', semuanya kan sama-sama susah. Kami 'sharing' kembali kita serahkan sama Tuhan," kata Setya Novanto pula.
BACA: Agun Gunanjar: Soal E-KTP, Setya Novanto Pesan Jangan Cawe-cawe
Tidak ketinggalan, Setya Novanto menceritakan kegiatan kesehariannya membersihkan lingkungan di rutan.
"Kalau di ruang tahanan kami bersihkan, ya dibacakan Alquran, nanti kami bersihkan sendiri, kami lap, jangan sampai kotor, laba-laba kami bersihkan supaya tetap terjaga," ujar Setya Novanto.
Setya Novanto juga mengatakan tidak ada pengalaman horor di rutan karena sembahyang yang kuat.
"Sembahyangnya kuat-kuat semua, semua baca Alquran, saya pun belajar dari teman-teman yang lain, salat berjemaah dan yang jadi imam Pak Sapto, jadi komandan imam," kata Setya Novanto lagi. Setya Novanto juga mengatakan tidak ada pengalaman horor di rutan karena sembahyang yang kuat.