TEMPO.CO, Jakarta - Para korban kecelakaan bus yang terjadi di Tanjakan Emen, Ciater, Kabupaten Subang, kemarin, bakal dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang ke RSUD Tangerang Selatan. Untuk melakukan mobilisasi itu, sebanyak 46 ambulans akan dikerahkan.
Baca: Kecelakaan Bus di Tanjakan Emen, Korban Tewas 27, Luka 32
"Jumlah ambulans yang dikerahkan sekitar 46 kendaraan," ujar Kepala Kepolisian Sektor Ciputat, Komisaris Donny Bagus Wibisono kepada Tempo, Ahad, 11 Februari 2018. Adapun sebanyak 23 ambulans dikirim dari Tangerang Selatan untuk penjemputan itu.
Mobilisasi itu, kata Donny, diestimasikan akan dimulai antara pukul 07.00 WIB hingga 08.00 WIB dengan pengawalan. "Mudah-mudahan lancar sampai di RSUD Tangsel," ujarnya.
Korban meninggal dunia akibat kecelakaan naas itu berjumlah 27 orang. Selain itu, korban yang mengalami luka berat tercatat sebanyak 24 orang dan delapan orang korban mengalami luka ringan.
"Semua korban sudah dievakuasi dan dalam penanganan medis," ujar Kepala Kepolisian Resor Subang, Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Joni.
Joni menuturkan seluruh korban telah bisa diidentifikasi. Namun dia menuturkan bahwa tidak bisa menginformasikan secara detail daftar nama para korban. "Pemintaan keluarga korban," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Budhy Hendratno menuturkan kecelakaan itu bermula saat bus bernomor polisi F-7959-AA melaju dari arah Bandung menuju Subang.
Saat bus yang dikemudikan Amirudin itu melintasi jalan yang menurun dan berkelok, ternyata bus itu berjalan tidak terkendali, diduga lantaran remnya blong. "Bus itu pun menabrak sepeda motor Honda Beat bernomor polisi T-4382-MM," ujar Budhy.
Baca: Daftar Korban Luka Bus Terguling di Tanjakan Emen Subang
Setelah menabrak motor, bus pariwisata itu ternyata masih melaju dan menabrak tebing di sebelah kiri jalan. Bus itu pun lantas terguling di bahu jalan. Akibatnya, sebanyak 27 orang dikabarkan meninggal dunia akibat insiden kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Emen itu. Hingga kini, polisi masih mendalami penyebab kejadian itu.