Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei Instrat di Jawa Barat Soal Pilpres: Hary Tanoe Peringkat 3

image-gnews
Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Harry Tanoesoedibjo melakukan Konpers setelah mendaftarkan Partai Perindo ke Gedung KPU, Jakarta 9 Oktober 2017. Perindo menjadi partai politik yang pertama yang mendaftar di KPU dalam pemilu 2019 mendatang. Hary tanoe menjelaskan proses pendaftaran sudah di persiapkan sejak 3 bulan lalu. dalam rangka ulang tahun partai yang ketiga  Hary mengklaim infrastruktur partainya sudah siap dari tingkat rantinghingga tingkat pusat. tak hanya itu Perindo juga mendaftarkan serentak seluruh DPP-nya ke KPU.Tempo/Ilham Fikri
Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Harry Tanoesoedibjo melakukan Konpers setelah mendaftarkan Partai Perindo ke Gedung KPU, Jakarta 9 Oktober 2017. Perindo menjadi partai politik yang pertama yang mendaftar di KPU dalam pemilu 2019 mendatang. Hary tanoe menjelaskan proses pendaftaran sudah di persiapkan sejak 3 bulan lalu. dalam rangka ulang tahun partai yang ketiga Hary mengklaim infrastruktur partainya sudah siap dari tingkat rantinghingga tingkat pusat. tak hanya itu Perindo juga mendaftarkan serentak seluruh DPP-nya ke KPU.Tempo/Ilham Fikri
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Survey Indonesia Strategic Institute (Instrat) dalam simulasi pemilihan gubernur Jawa Barat mendapati hasil survei untuk Partai Perindo dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) moncer. Nama Hary Tanoe bertengger di urutan tiga setelah Joko Widodo dan Prabowo yang berada di puncak jawaban responden pada pertanyaan terbuka untuk pilihan presiden.

“Sosialisasi massif yang dilakukan terus-menerus dalam rentang waktu yang cukup lama dengan jaringan televisinya ternyata berdampak signifikan di pikiran publik,” kata Social Analyst Instrat Adi Nugroho di Bandung, Kamis, 8 Februari 2018.

Baca juga: Stretegi Hary Tanoesoedibyo Dongkrak Elektabilitas Perindo

Adi mengatakan, survei soal partai politik dan pilihan presiden itu sengaja diselipkan dalam survei pemilihan gubernur Jawa Barat. “Sayang saja kalau tidak sekalian dilakukan. Pragmatis aja alasannya, siapa tahu suatu hari nanti menjelang 2019 survei ini bisa dipergunakan, minimal kita sudah punya trennya,” kata dia.

Kendati bertengger di urutan tiga dalam survei Instrat, elektabilitas Hary Tanoe terpaut jauh di bawah perolehan suara Jokowi dan Prabowo. Jokowi mengantongi 49,3 persen suara, dan Prabowo 41,2 persen suara, Hari Tanoe hanya memperoleh 2,7 persen. Tapi nama Hari Tanoe mengalahkan nama-nama yang sudah dikenal publik lama di antaranya Ridwan Kamil (2,2 persen), Ahmad Heryawan (1,2 persen), Gatot Nurmantyo (1 persen), Muhaimin Iskandar (0,5 persen). Jusuf Kalla, Ahok, dan Deddy Mizwar masing-masing 0,2 persen. SBY, Hatta Rajasa, Mahfud MD, Habieb Riziek, Dedi Mulyadi, Tuan Guru Bajang, serta Agus Harimurti Yudhoyono masing-masing 0,1 persen.

Posisi Hary Tanoe juga masih bertahan di posisi tiga saat pertanyaan tertutup atas pilihan presiden diajukan pada responden. Jokowi 24,6 persen dan Prabowo 21,9 persen masih berada di puncak, sementara Hary Tanoe memperoleh 3,4 persen. Namanya mengungguli di antaranya Ahmad Heryawan (2,8 persen), Gatot Nurmantyo (2,7 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,9 persen), Habib Rizieq Syihab (1,1 persen), Anis Baswedan (1 persen), serta Anis Mata (0,6 persen). Responden yang belum menentukan pilihan 40,1 persen.

Kendati demikian, Adi mengatakan, nama Hary Tanoe belum bisa masuk hitungan karena perolehan suaranya masih relatif kecil. “Angkanya relatif sama dengan misalnya Ridwan Kamil dan Ahmad Heryawan. Yang muncul di atas tetap dua besar Jokowi dan Prabowo. Angka peroleh Hary Tanoe belum terlalu signifikan, tapi punya indikasi awal,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nama Partai Perindo juga mengungguli sejumlah partai politik lama saat responden ditanya soal partai yang berada di top of mind publik. PDIP berada di puncak dengan perolehan 26,6 persen, Partai Golkar 21,3 persen, Partai Demokrat 9,7 persen, Perindo 9,4 persen, Gerindra 7,6 persen, PPP 5,3 persen, PKS 5,1 persen, PKB 4,4 persen, Nasdem 2,3 persen, PAN 2 persen, Hanura 1,3 persen, PBB 0,9 persen, Berkarya 0,8 persen, Garuda 0,3 persen, PPPI 0,2 persen, Bhineka 0,1 persen.

Instrat juga melakukan simulasi partai politik yang akan dipilih responden jika pemilu digelar saat ini. Perindo kembali mengungguli sejumlah partai lama. PDIP masih berada di puncak dengan perolehan 24,2 persen, Golkar 21,1 persen, Partai Demokrat 10,8 persen, Gerindra 8,5 persen, Perindo 7,4 persen, PKS 7,2 persen, PKB 5,5 persen, PPP 4,7 persen, Partai Nasdem 2,3 persen, Hanura 1,6 persen, PAN 1,5 persen, PBB 0,3 persn, Bhineka 0,3 persen,serta  Garuda 0,2 persen. Suara golput 4,2 persen dan responden yang belum menentukan pilihan 43,8 persen.

Adi mengatakan, hasil ini survei itu masih bisa berubah dinamis karena masih banyak respoden yang belum menentukan pilihan atas pilihan partai politik atau calon presiden. “Trennya memang terus meningkat. Ini mungkin karena sering ditayangkan di televisi. Anak-anak juga hafal pada marsnya,” kata dia.

Dia menduga, perolehan suara Hary Tanoe dan Perindo yang moncer itu karena karakteristik masyarakat Jawa Barat yang dipotret dalam survei itu mayoritas menonton televisi dalam durasi waktu yang relatif lama. “Makanya calon yang memiliki akses besar ke televisi, yang punya jaringan massif akan punya peluang lebih baik,” kata Adi.

Pada survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis 2 Februari 2018,  Hary Tanoe tidak masuk dalam daftar nama calon penantang Jokowi di Pilpres 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo, Bangga Bogor Street Festival Rangkum Kearifan Lokal

6 Februari 2023

Pemuka agama menghadiri Bogor Street Festival Cap Go Meh 2023 bertemakan Unity In Diversity Dari Bogor Untuk Indonesia di jalan Surya Kencana Bogor, Jawa Barat, Ahad, 5 Februari 2023. TEMPO/Magang/Muhammad Fahrur Rozi
Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo, Bangga Bogor Street Festival Rangkum Kearifan Lokal

Angela Tanoesoedibjo menyatakan bangga terhadap gelaran festival budaya Bogor Street Festival yang merangkum kearifan lokal dalam acara Cap Go Meh.


Ada Donald Trump Junior, MNC Center Kebon Sirih Dijaga Ketat

12 Agustus 2019

Kompleks taman dalam area Gedung MNC Center di Kebon Sirih Jakarta Pusat terlihat steril dari lalu lalang kendaraan dan juga pejalan kaki. Sterilisasi ini berkaitan dengan kunjungan Donald John Trump Jr atau Trump Junior. Tempo/Dias Prasongko
Ada Donald Trump Junior, MNC Center Kebon Sirih Dijaga Ketat

Kunjungan anak pertama Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini berkaitan dengan undangan bos MNC Hary Tanoesoedibjo.


Jokowi Dikabarkan Melakukan Pertemuan Tertutup dengan Hary Tanoe

28 Juli 2018

Presiden Joko Widodo makan malam bersama enam pimpinan partai politik, yaitu (kiri Jokowi) Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan (kanan Jokowi) Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 23 Juli 2018. Dok: Agus Suparto
Jokowi Dikabarkan Melakukan Pertemuan Tertutup dengan Hary Tanoe

Jokowi sudah lebih dulu menggelar pertemuan dengan ketua umum partai koalisi. Pertemuan berbalut jamuan makan malam itu dilakukan di Istana Bogor.


Bakal Caleg Perindo Mulai Pesinetron hingga Anak Koruptor

17 Juli 2018

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (tengah) memberikan keterangan setelah menyerahkan daftar nama bakal calon legislatif (caleg) ke kantor KPU, Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018. Salah satu artis yang menjadi bakal caleg dari Perindo adalah Andi Arsyl Rahman, pemain sinetron <i>Tukang Bubur Naik Haji</i>. TEMPO/Subekti.
Bakal Caleg Perindo Mulai Pesinetron hingga Anak Koruptor

Selain Andi Arsyl, Perindo mendaftarkan Andi Tenri Natassa sebagai caleg. Tenri anak koruptor proyek pembangkit listrik di Papua, Dewie Yasin Limpo.


Diusulkan Cawapres Jokowi, Hary Tanoe: Jangan Terlihat Ambisius

31 Maret 2018

Presiden Jokowi bersama Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo saat membuka Rapimnas Partai Perindo II di JCC Senayan, Jakarta, 21 Maret 2018. Rapimnas Perindo II mengangkat tema Perindo Menang Pemilu 2019 Indonesia Sejahtera. TEMPO/Subekti.
Diusulkan Cawapres Jokowi, Hary Tanoe: Jangan Terlihat Ambisius

Hary Tanoe berharap cawapres Jokowi yang dipilih bisa bekerja secara maksimal dan sepenuh hati.


Periksa Hary Tanoe, Bawaslu Belum Simpulkan Kasus Iklan Perindo

20 Maret 2018

Chairman of the Indonesian Unity Party, Hary Tanoesoedibjo during briefed the party in Jakarta, Feb. 15, 2017. TEMPO/Imam Sukamto
Periksa Hary Tanoe, Bawaslu Belum Simpulkan Kasus Iklan Perindo

Setelah memeriksa Ketua Perindo Hary Tanoe, Bawaslu belum bisa menyimpulkan ihwal kasus dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal.


Diperiksa Bawaslu Soal Iklan Perindo, Hary Tanoe: Sudah Saya Jelaskan

20 Maret 2018

Pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo seusai menjalani pemeriksaan sebgaia tersangka di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 7 Juli 2017. Hary Tanoe diperiksa terkait pesan singkat bernada ancaman kepada Kepala Subdirektorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto. ANTARA/Aprillio Akbar
Diperiksa Bawaslu Soal Iklan Perindo, Hary Tanoe: Sudah Saya Jelaskan

Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe enggan berkomentar banyak setelah diperiksa Bawaslu soal dugaan pelanggaran kampanye.


Soal Iklan Perindo, Bawaslu Akan Minta Klarifikasi Hary Tanoe

13 Maret 2018

Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo memberikan keterangan kepada awak media di Direktorat Tindak Pidana Siber (Tipidsiber) Bareskrim Polri, Jakarta, 12 Juni 2017. CEO MNC Group itu diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan pesan singkat bernada ancaman kepada Kepala Subdirektorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto. TEMPO/Rizki Putra
Soal Iklan Perindo, Bawaslu Akan Minta Klarifikasi Hary Tanoe

Bawaslu juga akan melakukan pemanggilan terhadap stasiun televisi dan KPI berkaitan dengan penayangan iklan Partai Perindo.


Hary Tanoe: Aplikasi Digital Berbasis Bisnis Kurangi Tenaga Kerja

1 November 2017

Pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo seusai menjalani pemeriksaan sebgaia tersangka di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 7 Juli 2017. Hary Tanoe diperiksa terkait pesan singkat bernada ancaman kepada Kepala Subdirektorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto. ANTARA/Aprillio Akbar
Hary Tanoe: Aplikasi Digital Berbasis Bisnis Kurangi Tenaga Kerja

CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo meminta pemerintah berhati-hati mengatur aplikasi digital berbasis bisnis karena bisa mengurangi tenaga kerja.


Stretegi Hary Tanoesoedibyo Dongkrak Elektabilitas Perindo

9 Oktober 2017

Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Harry Tanoesoedibjo bersama para kadernya mendatangi Gedung KPU dengan berjalan kaki dari  DPP Partai Perindo Jakarta, Jakarta 9 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri
Stretegi Hary Tanoesoedibyo Dongkrak Elektabilitas Perindo

Hary Tanoesoedibyo yakin elektabilitas artai Persatuan Indonesia (Perindo) bisa ditingkatkan.