INFO JABAR - Kawasan hijau atau hutan lindung di Jawa Barat sudah mencapai 37 persen atau mendekati target yang direncanakan, yakni 45 persen. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan komunitas, masyarakat, dan para pengusaha terus melakukan penghijauan di berbagai daerah serta mengecam keras aksi penebangan pohon.
Hal itu dikatakanWakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar setelah melakukan penanaman 70 ribu bibit pohon produktif bersama masyarakat di Desa Sukamanah, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis, 25 Januari 2018. "Masih 8 persen lagi yang harus kita hijaukan. Karena itu, saya apresiasi gerakan penanaman 70 ribu pohon ini," kata Demiz, sapaan akrab Deddy Mizwar.
Jumlah penduduk Jawa Barat saat ini mencapai 47 juta jiwa atau dua kali lipat dari penduduk benua Australia. Menurut Deddy, ini tentu mengancam kelestarian lingkungan bila tidak ada kajian tentang daya dukung lingkungan hidup.
Pertumbuhan jumlah penduduk akan diiringi dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur, seperti jalan, perumahan, juga industri yang tak jarang memakan lahan hijau. Bila tidak ada kajian terlebih dulu, bencana akan terjadi. "Karena itulah, setiap pembangunan semestinya harus ada kajian tentang lingkungan hidup dan daya dukung lingkungan. Sebab, kalau tidak, bencana yang terjadi," ujarnya.
Dalam penanaman pohon ini, sebanyak 70 ribu bibit pohon produktif disebar ke-12 desa dan satu kelurahan se-Kecamatan Rancaekek. Pohon yang dibagikan, seperti pohon nangka, mangga, kopi, tangkil, dan jeruk yang mampu menyerap air dalam jumlah besar, msehingga meminimalkan terjadinya potensi banjir yang sering terjadi di wilayah Rancaekek.
Dari sisi ekonomi, pohon-pohon tersebut juga memiliki nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat karena hasilnya bisa dimanfaatkan atau dijual setelah dua sampai tiga tahun. "Saya kira ini inisiatif masyarakat yang perlu kita apresiasi, partisipasi masyarakat juga luar biasa. Saya kira ini sebuah gerakan yang sangat baik," katanya.
Dipilihnya kawasan Rancaekek sebagai lokasi penanaman pohon karena daerah tersebut merupakan langganan banjir dan terparah saat musim hujan. Kawasan tersebut juga berdekatan dengan Sungai Citarum, yang kini tengah dalam penanganan khusus pemerintah.
"Kenapa di Kabupaten Bandung, karena inilah yang terparah yang perlu penanganan khusus. Presiden menaruh perhatian khusus pada Citarum. Artinya, sebagai penopang Ibu Kota, Jawa Barat menjadi strategis dalam menjaga lingkungan. Kalau tidak, bencana yang terjadi dan Jakarta terkena dampaknya," ucapnya.
Ketua Perkumpulan Pelestari Lingkungan Hidup Dunia (PPLHD) Jawa Barat Tropimus Ginting, selaku penggagas penanaman pohon, mengatakan pihaknya akan terus melakukan penghijauan di semua wilayah Jawa Barat. Dari 5.319 desa di Jawa Barat, rencananya akan dilakukan penanaman pohon sebanyak 5.000 bibit pohon di tiap desa.
"Jabar (Jawa Barat) harus kembali hijau. Karena itu, kami akan mengawalinya di Kabupaten Bandung. Kami dari PPLHD, bagaimana caranya secara terus-menerus akan melaksanakan penanaman pohon di tiap-tiap desa. Kami anggarkan di tiap desa sebanyak 5.000 pohon," ujarnya. (*)