TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura kubu Manhattan, Oesman Sapta Odang alias OSO, membalas tudingan Partai Hanura kubu Ambhara atau Sarifuddin Sudding. OSO mengatakan kubu Sarifuddin menerima uang dari peserta calon kepala daerah.
"Saya yang punya bukti bahwa mereka menerima uang dari peserta," kata OSO di Hotel Manhattan, Jakarta Selatan, pada Ahad, 21 Januari 2018.
Baca: Hanura Kubu Daryatmo Beberkan Dugaan Penyalahgunaan Uang Partai
Untuk membuktikan hal tersebut, OSO mengatakan akan menunjuk akuntan dari internal dan eksternal partai untuk melakukan audit. OSO menuturkan pemanggilan akuntan tersebut sekaligus menjelaskan hal-hal yang selama ini dianggapnya sebagai fitnah. "Suatu waktu akan terbuka, tapi dari audit," ujarnya.
Di tempat berbeda, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura kubu Sarifuddin Sudding, Sudewo, berujar OSO diduga meminta uang kepada sejumlah calon kepala daerah untuk ditransfer ke rekening OSO Sekuritas. "Ada kisaran Rp 200 miliar yang terkumpul,” ucapnya.
Menurut Sudewo, sumber uang tersebut berasal dari para calon kepala daerah yang memiliki hubungan langsung dengan OSO. Ada juga dana dari Kesbangpol serta dana partisipasi dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Baca: Hanura Kubu Daryatmo Akan Laporkan Oesman Sapta ke Mabes Polri
Sudewo mengaku memiliki bukti atas tudingannya tersebut. Ia mengatakan Beni Prananto, yang sebelumnya merupakan Bendahara Umum Partai Hanura, siap memberikan kesaksian terkait dengan penyalahgunaan uang partai tersebut.
Beni, kata Sudewo, saat itu diperintahkan Oesman Sapta Odang untuk mengambil dan mengirim uang ke OSO Sekuritas. “Uang itu masuk ke rekening OSO Sekuritas dari Beni Prananto. Dia diperintah OSO untuk mengambil dan memasukkan uang itu,” ujarnya.