TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengaku bangga dua purnawirawan jenderal masuk ke tim pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi melantik mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko, sebagai Kepala Staf Kepresidenan dan Jenderal TNI (Hor) (Purn) Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Sebut Akmil Angkatan 1988 Panglima TNI Berikutnya
"Saya yakin apa yang dipilih Presiden Jokowi sudah tepat dan sesuai dengan kapasitas dan tantangan tugas yang dihadapi nanti. Pengalaman dan prestasi mereka (Moeldoko dan Agum) tidak perlu diragukan, baik di TNI, menteri, maupun jabatan lain. Saya yakin kedua senior saya ini dapat memberikan saran-saran terbaik buat pemerintah, khususnya di tahun politik ini," kata Gatot Nurmantyo di Jakarta, Kamis, 18 Januari 2018.
Gatot, yang akan memasuki masa pensiun pada 1 April 2018, mengaku, setelah pensiun dari militer, dirinya siap memberikan saran-saran sesuai dengan kapasitasnya tanpa mengenal waktu demi kemajuan bangsa dan negara.
"Pastinya saya akan memberikan saran-saran sesuai dengan kapasitasnya. Jangankan cuman saran, disuruh bertempur pada saat pensiun pun, saya siap membela NKRI," ujar Gatot.
Gatot Nurmantyo mengaku akan tetap mengawal dan menjaga keutuhan NKRI meski akan segera pensiun.
Baca juga: Jokowi Lantik 2 Purnawirawan Jenderal, Moeldoko: Untuk Variasi
"Saya adalah prajurit, dilahirkan untuk berjuang sampai titik darah penghabisan. Meski sudah pensiun nanti, saya siap membela NKRI. Jangan ragukan saya," kata Gatot.
Presiden Joko Widodo mengaku sudah melakukan banyak pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan Moeldoko sebagai KSP dan Agum Gumelar sebagai anggota Wantimpres.
"Yang ditanya kok pertimbangan semua. Ya, banyak saya kira pertimbangan," kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan.
"Soal apa yang sudah kita putuskan itu sudah melalui pertimbangan yang panjang, kalkulasi perhitungan yang panjang," tuturnya.