TEMPO.CO, Jakarta - Pakar hukum tata negara, Refly Harun menilai Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang akan merugikan Hanura pada tahun politik 2018 hingga 2019. "Intinya politik kan matter of perception," kata Refly, Rabu, 17 Januari 2018. Jika Oesman dipertahankan, akan sulit bagi Hanura untuk memangun partai yang besar dan solid.
Dalam menghadapi tahun politik ini, Refly mengatakan partai butuh energi yang besar. Ia mengakui Oesman dipandang sebagai orang yang kaya raya dan royal. Meski begitu dia merasa hal itu tidak bisa menyelamatkan partai Hanura dalam pemilu-pemilu mendatang.
Baca:
Sarankan Hanura Tak Pertahankan Oso, Ini ...
Oesman Sapta Dipecat, Hanura Gelar Munas ...
"Dalam pemilu enggak bisa, enggak mungkin membayar masyarakat. Enggak ada orang yang kuat membayar masyarakat," ujar Refly. Dia mengatakan satu-satunya langkah yang mesti ditempuh partai berwarna oranye itu adalah memilih pemimpin yang baik dalam hal persepsi, kerja, dan kerja kolektif.
Ia menyarankan Partai Hanura tidak mempertahankan Oesman Sapta Odang sebagai ketua umum partai. Saat ini, kata Refly, masyarakat menaruh persepsi negatif terhadap Ketua Dewan Perwakilan Daerah itu."Dalam konflik Hanura sebaiknya munculkan orang yang loyal tapi perspektifnya baik," ujarnya kepada Tempo, Kamis, 18 Januari 2018.
Menurut Refly, salah satu yang menyebabkan Oesman dipandang negatif oleh masyarakat adalah ketika dia dinilai merebut kursi Ketua DPD. "Padahal Mahkamah Agung menyebutkan masa jabatan itu mengikuti masa jabatan DPD, kan gitu."
Simak:
Keakraban Wiranto dan OSO di Tengah Konflik Partai Hanura
Klaim Dukungan 32 DPD, Oesman Sapta: Saya ...
Selain itu, tindakan Oesman yang juga memunculkan persepsi buruk adalah saat ia memobilisasi anggota DPD bergabung dengan partainya. Padahal, DPD, kata Refly, sejatinya diperuntukan untuk orang-orang non-parpol. "Malah jadi proksi Hanura." Menurut Refly Harun, hal ini bisa merusak sistem ketatanegaraan dan membuat persepsi buruk itu merugikan Hanura.
Ketua Dewan Pembina Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura Wiranto menyesalkan konflik internal di partai yang dirintisnya sejak November 2006 itu. Oesman Sapta Odang dipecat sebagai ketua umum Hanura karena dianggap melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.
Wiranto menyebut konflik ini masalah serius pertama di tubuh partainya sejak didirikan 11 tahun lalu. "Saya terkejut dan menyesalkan hal tersebut. Sejak didirikan, belum pernah ada masalah serius yang menimbulkan konflik internal di partai seperti ini." Wiranto menulis di akun twitter resminya @wiranto1947 pukul 21.02.