TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura Tridianto menilai konflik internal partainya akan mengganggu konsolidasi partai dalam menghadapi pemilihan umum 2019. Ia pun berharap konflik tersebut harus segera diakhiri.
"Sebaiknya partai kompak dan solid menghadapi verifikasi dan persiapan pemilu. Partai yang konflik akan sulit untuk sukses," kata Tridianto di Jakarta pada Senin, 15 Januari 2018.
Baca: Gede Pasek: Pergantian Ketua Umum Hanura Harus Lewat Munaslub
Tridianto menyayangkan gejolak yang terjadi di internal Hanura. Padahal kader-kader partai di daerah, termasuk dirinya, sedang melakukan sejumlah kegiatan untuk meningkatkan elektabilitas partai di daerah.
"Saya sebenarnya kaget mendengar kabar Hanura pecah jadi dua kubu seperti saat ini. Saya baru selesai bikin kegiatan bakti sosial dan persiapan kegiatan berikutnya," kata Tridianto.
Baca: Ada Mosi Tidak Percaya, Hanura Kalbar Tetap Solid Dukung OSO
Ia pun berharap dua kubu yang berseteru bisa menyelesaikan konflik ini dengan bijak. Dengan begitu Hanura kembali solid dan bisa meraih hasil maksimal di pemilu 2019.
Ketua Umum Oesman Sapta Odang atau OSO mendapatkan mosi tidak percaya dari sejumlah pengurus DPD dan DPC Partai Hanura. Ia disebut beberapa kali menerbitkan surat keputusan ganda dan meminta mahar kepada calon kepala daerah yang didukung partainya. Pemberian mosi tidak percaya ini diikuti dengan dipilihnya Wakil Ketua Umum Hanura Daryato sebagai pelaksana tugas ketua umum.
Namun di sisi lain, OSO telah memutuskan akan memecat Sekjen Partai Hanura Syarifuddin Sudding. Sudding dinilai OSO tidak cakap menjalankan tugasnya.