TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bakal merombak besar-besaran kepengurusan partai itu. Politikus Golkar, Nusron Wahid, membenarkan akan ada revitalisasi besar-besaran dalam struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Menurut Nusron, perombakan ini berdasarkan beberapa faktor, seperti kompetensi, fungsionalitas, dan keaktifan di partai.
Menurut Nusron, lebih dari 80 persen peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar menunjuk Airlangga menjadi formatur tunggal dalam revitalisasi tersebut.
Baca juga: Masa Jabatan Airlangga sebagai Ketum Golkar Ditentukan Munaslub
“Pak Airlangga diberi waktu paling tidak satu bulan untuk melakukan penyusunan nama-nama baru,” ujarnya setelah mengikuti Munaslub Golkar di Jakarta Convention Center hari ini, Selasa, 19 Desember 2017.
Beberapa elite Partai Golkar pun, seperti Nurdin Halid, Idrus Marham, Ibnu Munzir, Agung Laksono, dan Agus Gumiwang, mengatakan hal yang sama. Mereka mengaku menyerahkan penetapan nama-nama baru kepada Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar terpilih.
“(Revitalisasi) sangat bergantung pada kebutuhan partai. Karena itu, Ketum diberi kewenangan untuk melakukan revitalisasi,” ucap Nurdin.
Infografis: Peluang Calon Pasangan Jokowi Menghadapi Prabowo - Anies di Pilpres 2017
Tempo mendapat salinan surat berkop DPP Partai Golkar, yang berisi draf susunan pengurus baru partai itu. Dalam draf tersebut, ada beberapa nama yang bergeser posisi atau diganti.
Salah satu yang diganti adalah Sekretaris Jenderal, yang sebelumnya diduduki Idrus Marham. Dalam draf tersebut, kini posisinya digantikan Letjen (Purn) Eko Wiratmoko. Adapun Bendahara Umum, yang tadinya dijabat Robert J. Kardinal, dalam draf pengurus baru, digantikan dengan Melchias Mekeng.
Dalam jajaran Dewan Pembina, pengurus baru Golkar juga mengganti posisi Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pembina dengan Agung Laksono. Adapun Ketua Dewan Kehormatan, yang sebelumnya dijabat BJ Habibie, dalam draf tersebut disebut nama Jusuf Kalla.
Baca juga: Ini Isi Surat Pernyataan Politik Golkar Usung Jokowi di Pilpres
Beberapa orang yang sebelumnya diberhentikan dari kepengurusan Golkar pun kini kembali diberikan jabatan. Yorrys Raweyai, yang diberhentikan semasa era Setya Novanto, kini akan menjabat Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Indonesia II. Ada juga Ahmad Dolly Kurnia, yang dipecat pada Agustus lalu, kini akan menjabat salah satu Wakil Sekretaris Jenderal.
Pada bagian bawah halaman terakhir draf tersebut tertulis Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko. Namun surat tersebut belum ditandatangani keduanya.
Tempo belum berhasil meminta konfirmasi kepada Airlangga terkait dengan draf tersebut.