TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat Terbuka Dies Natalis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Selasa 19 Desember 2017. Di sela memberikan kuliah umum, Jokowi mengingat kembali saat menjadi mahasiswa di Fakultas Kehutanan kampus itu 37 tahun silam.
"Saya masih ingat, masuk kampus ini, rambut gondrong dan bercelana cut bray," ujar Jokowi di depan para sivitas akademika dan jajaran majelis wali amanat UGM yang hadir di Gedung Grha Saba Pramana. "Mimpi saya saat kuliah di sini dulu bisa bekerja di Perhutani."
Baca juga: Pesan Jokowi kepada Mahasiswa: Jangan Semua Jadi Pegawai
Perhutani merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang memiliki tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan, pengurusan, pengusahaan dan perlindungan hutan di wilayah kerjanya. "Tapi cita cita (bekerja di Perhutani) itu enggak kesampaian, malah jadi presiden, namanya cita cita boleh saja, Allah berkehendak lain," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, perjalanan hidupnya dari mimpi bekerja di Perhutani dan kepleset terjun ke dunia politik hingga jadi presiden tak lepas dari pendidikan UGM. "Pendidikan UGM telah membuat alumninya mencintai Indonesia," ujarnya.
Jokowi mengatakan UGM juga telah menumbuhkan dalam diri alumninya sebagai pembela Pancasila. Pendidikan UGM pun telah menajamkan mental jiwa kerakayatan serta sikap integritas dan profesionalisme. "Perguruan tinggi sampai kapanpun akan memiliki peran sentral untuk melahirkan sumber daya yang handal," ujar dia.
Rektor UGM Panut Mulyono dalam Dies Natalis menegaskan komitmen UGM akan tetap sebagai pemandu peradaban baru Indonesia di era saat ini. Apalagi, tantangan yang dihadapi bangsa ini semakin kompleks. “UGM harus menuntun masyarakat mencari mata air ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang tiada habisnya untuk dikembangkan demi mengatasi permasalahan dalam dinamika masyarakat, mengantisipasi tantangan, serta memimpin dan menggerakkan kemajuan peradaban sepanjang zaman,”ujar Panut di hadapan Jokowi.