Baca: Terpilih Jadi Ketua Umum Golkar, Airlangga Doakan Setya Novanto
Survei LSI dilakukan pada 1-14 November 2017 dengan metode multistage random sampling, melibatkan 1.200 responden serta margin error lebih kurang 2,9 persen.
"Ini ancaman yang harus dihadapi, kalau tidak ada perubahan bahkan bisa terlempar ke posisi empat atau lebih," kata Ardian di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.
Simak: Muhammad Qodari: Kompromi Antarfaksi Jadi Cara Selamatkan Golkar
Ancaman kedua, ujar Ardian, Golkar sebagai partai pemilik suara terbanyak kedua pada pemilu legislatif 2014 berpotensi tidak bisa melahirkan tokoh kelas berat yang mampu bersaing di pemilihan presiden 2019. Pasalnya, berdasarkan hasil survei LSI, dari lima calon presiden terkuat, tidak ada satupun yang merupakan kader Golkar.
Lihat: Tujuh Rising Star Golkar Versi LSI
Selain tidak memiliki tokoh kelas berat untuk menjadi calon presiden, Golkar juga tidak memiliki figur yang kuat sebagai calon wakil presiden. Karena itu Ardian berujar ancaman ketiga Golkar adalah hanya akan menjadi penyanyi latar bagi penyanyi utama dalam pilpres 2019.